Ternak Ayam Pejantan Untuk Pemula (Sukses) –Hai sobat berkebun.co.id kali ini kita akan membahas tentang cara ternak ayam pejantan, bisnis ternak ayam pejantan sudah tidak asing bagi para peternak ayam. Sebab jenis ayam pejantan ini banyak peminatnya lo sobat, oleh sebab itu mari kita simak artikel berikut ini :
Contents
Ternak Ayam Pejantan Untuk Pemula (Sukses)
Pada awalnya jenis ayam pejantan ini merupakan hasil dari telur-telur jenis ayam petelur yang ditetaskan dan menjadi DOC (Day Old Chicken) atau jenis ayam yang baru berumur 1 hari. Jenis anakan ayam yang baru menetas ini nantinya akan dipisahkan dalam dua jenis ayam yaitu jenis ayam petelur (betina) dan bukan jenis ayam petelur (pejantan).
Karena jenis ayam pejantan tidak memiliki kemampuan bertelur sehingga jenis ayam pejantan ini dijadikan sebagai ayam pedaging.
Walaupun postur tubuh jenis ayam pejantan ini memiliki tubuh yang lebih kecil tapi ayam pejantan ini memiliki tekstur daging yang lebih padat, berisi dan rendah lemak, dibandingkan dengan jenis ayam pedaging lainnya.
Berikut ini adalah ulasan mengenai cara ternak ayam pejantan yang akan dijelaskan secara lengkap dan terperinci oleh berkebun.co.id :
1. Persiapan kandang ayam pejantan
Yang pertama adalah anda harus mempersiapkan kandang ayam terlebih dahulu dirancang dengan sebaik-baiknya, sebab pada umumnya kandang ayam DOC berbeda dengan kandang ayam usia dewasa. Pembuatan kandang ayam pejantan harus tepat dan benar karena DOC memang benar-benar membutuhkan kandang yang nyaman untuk di tempati.
Ukuran kandang ayam pejantan harus disesuaikan dengan jumlah DOC yang dibeli, jika terlalu banyak maka DOC akan saling berdesakan. dan jika ayam sudah tumbuh besar maka ayam dipindahkan ke dalam kandang khusus pembesaran.
Kandang juga sebaiknya anda kapur dengan ketebalan antara 5 hingga 7 cm. Sementara untuk kandang panggung bisa dilapisi dengan terpal hingga semua bagian lantai tertutup, selanjutnya ditaburi dengan sekam dengan ketebalan sama dengan kandang postal dan diratakan.
Sebelum kandang anda di kapur, kandang juga harus dilakukan disifenksi agar kandang bisa steril dari kuman. Kandang juga tidak boleh terlalu terbuka karena bisa membuat suhu kandang menurun. Suhu kandang harus tetap dijaga antara 25 sampai 30 derajat celcius.
2. Disinfeksi
Disinfeksi ini bertujuan untuk membunuh kuman yang ada di dalam kandang sehingga bisa steril dari kuman ketika DOC akan dimasukkan untuk periode berikutnya terutama untuk ternak di musim hujan,
Disinfeksi juga harus dilakukan secara berlapis untuk tindakan berjaga jaga jika masih ada kuman yang tertinggal sesudah disinfeksi dilakukan.
Disinfeksi ini bisa anda lakukan dengan car pengapuran, menyemprot kandang dengan larutan disinfektan seperti iodin, formalin atau foging dengan antiseptik atau disinfektan tertentu sehingga bisa menjangkau seluruh bagian kandang.
3. Pembuatan Brooding
Brooding termasuk merupakan masa paling menentukan dari kegiatan pembesaran ayam pejantan, keberhasilan periode brooding akan berpengaruh pada mortalitas rendah, sistem kekebalan yang terbentuk dengan baik, ayam lebih seragam dan juga pertumbuhan bobot bisa berlangsung dengan maksimal.
Jika brooding gagal, maka bisa berakibat mortalitas awal yang tinggi, pertumbuhan terlambat, pertumbuhan ayam yang tidak seragam dan juga sistem imun tidak kuat menahan serangan penyakit.
Brooding akan merasa nyaman yang akan dipengaruhi dengan suhu, sirkulasi udara, kepadatan, cahaya dan juga kondisi dari alas kandang serta cara pemberian pakan dan minum yang tepat. Semua hal ini harus bisa terpenuhi sehingga harus dikelola dengan manajemen yang juga baik.
4. Pemberian Pakan dan Minum
Pemberian pakan dan minum pada ayam pejantan sangat lah penting sebab proses ini sangat berpengaruh menentukan pertumbuhan dan perkembangan bagi ayam. Jenis pakan yang dapat diberikan pada ayam pejantan yaitu berupa voer, dedak, bekatul dan lain sebagainya.
Untuk ternak ayam pejantan meski pakan diberikan secara ad libitum, akan tetapi pakan harus diatur tidak terlalu banyak tercecer sebab ayam jantan lebih agresif dibandingkan dengan ayam broiler yang lebih tenang, untuk memberikan pakan pada ayam pejantan harus memiliki ukuran, sesuai umur ayam tersebut.
Selanjutnya untuk ayam pejantan harus diberikan pakan sesudah masuk brooding bersamaan dengan pemberian minum. Pakan diberikan dengan sistem ad libitum khususnya pada tujuh hari pertama pakan harus tersedia dalam tempat pakan.
5. Menjaga kebersihan kandang
Kebersihan kandang juga sangat dibutuhkan sebab dengan memiliki kandang yang besih maka ayam pejantan akan terhindar dari hama, penyakit dan juga bakteri, Selain itu kandang ayam pejantan juga akan terjaga sanitasinya dan terbebas dari hama dan bakteri serta penyakit sehingga akan menghasilkan bibit ayam yang sehat, kuat, dan tentunya menghasilkan panen yang maksimal juga.
6. Pemberian Vaksinasi
Dalam pemberian vaksin ayam pejantan biasanya harus divaksin seminggu sekali. Dengan memberikan vaksinasi, maka ayam pejantan nantinya bisa lebih kebal dan tubuh dengan sehat.
Pemberian vaksin sendiri bisa dilakukan dengan beberapa cara dari mulai dicampur dengan air minum hingga obat tetes mata yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan ayam itu sendiri.
7. Masa Panen
Masa panen ayam Pejantan bisa dipanen setelah menginjak umur 45-60 hari. Setelah dipanen, ayam pejantan tersebut bisa dijual ke produsen ayam pejantan, atau dapat juga menawarkan kerja sama dengan rumah makan besar, atau juga warung makan kaki lima, dan yang pastinya masih banyak lagi cara pemasarannya untuk penjualan ayam pejantan.
Demikianlah ulasan mengenai Ternak Ayam Pejantan Untuk Pemula (Sukses) yang dapat kami jelaskan dengan singkat dan terperinci, mudah-mudahan bermanfaat bagi pembacanya, selamat mencoba semoga sukses dan trimakasih.