Cara Menanam Temulawak Untuk Pemula (Sukses) – Hai sobat berkebun.co.id, kali ini kita akan membahas tentang Cara Menanam Temulawak. Yang mana pada kesempatan kali ini akan di bahas secara singkat dan padat melalui artikel berikut ini :
Contents
Cara Menanam Temulawak Untuk Pemula (Sukses)
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) merupakan salah satu tumbuhan rimpang dari suku Zingiberaceae ataupun suku temu – temuan. Tanaman ini ialah tumbuhan obat yang berasal dari Indonesia yaitu Pulau Jawa.
Temulawak ini berkembang dengan berumpun serta pula mempunyai batang semu yang termasuk kedalam umbi tunas yang berkembang didalam tanah, dengan corak coklat kemerahan, kuning tua sampai hijau hitam, mempunyai aroma yang tajam dan mempunyai rasa yang getir.
Daunnya berupa bulat memanjang sampai lanset, bercorak hijau, cokelat keungguan cerah ataupun cokelat keungguan hitam. Bunga temulawak bercorak kuning tua serta posisinya bergerombol.
Bagian yang dimanfaatkan ialah rimpang temulawak untuk dibuat jamu. Rimpang ini memiliki minyak asiri, pati, protein, lemak, selulosa serta mineral serta dipercaya bisa tingkatkan kerja ginjal dan anti inflamasi.
Manfaat lain dari rimpang tumbuhan ini merupakan sebagai obat jerawat, tingkatkan nafsu makan, anti kolesterol, anti inflamasi, anemia, anti oksidan, pencegah kanker, serta anti mikroba.
Dengan memperhatikan banyaknya manfaat untuk badan buat kesehatan, maka membudidayakan tumbuhan temulawak jadi salah satu kesempatan usaha yang bisa tingkatkan perekonomian warga.
Cara Membudidayakan Temulawak
Metode Menanam Temulawak Berdasarkan Media Tanam
Sebetulnya perakaran temulawak dapat menyesuaikan diri dengan sangat baik di bermacam jenis tanah. Entah itu tanah berkapur, berpasir, agak berpasir, maupun tanah yang berliat.
Akan tetapi, buat memproduksi rimpang dengan baik serta maksimal baiknya Kamu memakai tanah yang gembur serta produktif dengan drainase yang sangat baik.
Supaya pertumbuhannya maksimal, hendaknya Kamu menanam temulawak di ketinggian 5 – 1000mdpl. Sedangkan buat isi pati sangat melimpah, dipunyai oleh temulawak yang ditanam pada ketinggian 240mdpl.
Kendati demikian, Kamu selalu dapat menanamnya di manapun sebab tanaman ini sanggup menyesuaikan diri dengan baik terhadap keadaan area sekitarnya.
Mulai dengan Proses Pembibitan
Bibit temulawak dapat Kamu miliki dari rimpang induk yang besar serta sudah berumur 10 – 12 bulan. Potong – potong rimpang jadi 3 sampai 4 bagian, yang masing – masingnya mempunyai 2 ataupun 3 mata tunas.
Setelah itu jemur terlebih dulu potongan tersebut selama 3 jam perhari. Masa penjemuran ini bisa berlangsung selama 5 hari.
Siapkan Media Tanamnya
Media tanam yang hendak kita pakai ialah kombinasi pupuk kompos ataupun pupuk kandang yang dapat kita buat sendiri dengan bahan – bahan yang ada di dekat kita.
Seperti cara buat pupuk kompos dari kotoran ayam ataupun cara membuat pupuk kompos dari sampah organik. Berikutnya pupuk kompos tersebut dicampur dengan memakai tanah gembur dengan komposisi 1:1.
Jenis tanah yang diperlukan oleh temulawak bukanlah semacam jenis tanah buat menanam kelapa sawit, cukup tanah yang telah diolah dengan digemburkan ataupun dicangkuli terlebih dulu.
Bila tanah serta kompos telah ada, maka gabungkan keduanya sampai rata, kemudian diamkan selama semalaman supaya nutrisi dalam kompos terserap oleh tanah.
Masukkan media tanam tersebut ke dalam polybag yang telah Kamu persiapkan, jangan lupa buat berikan lubang pada polybag supaya nantinya air yang berlebih dapat keluar lewat lubang – lubang tersebut.
Proses Penanaman dalam Polybag
Ambil rimpang yang telah dijemur, upayakan dikala Kamu memotongnya, rimpang tersebut berukuran 10 centimeter. Tancapkan rimpang tersebut ke dalam media tanam dengan mata tunas menghadap ke atas. Tutup kembali dengan tanah serta beri sedikit air buat melindungi kelembapan tumbuhan.
Pemeliharaan Tanaman
Penyulaman
Tumbuhan yang rusak/mati ditukar oleh bibit yang sehat ialah bibit cadangan.
Penyiangan
Penyiangan rumput liar dilakukan pagi/sore hari yang berkembang di atas bedengan ataupun petak bertujuan buat menjauhi persaingan makanan serta air.
Peyiangan awal serta kedua dilakukan pada 2 serta 4 bulan sehabis tanam (bertepatan dengan pemupukan). Berikutnya penyiangan bisa dilakukan cepat sehabis rumput liar berkembang.
Untuk menghindari kehancuran pangkal, rumput liar disiangi dengan dorongan kored/cangkul dengan hati – hati.
Pembumbunan
Aktivitas pembumbunan butuh dicoba pada pertanaman rimpang- rimpangan buat membagikan media berkembang rimpang yang lumayan baik. Pembumbunan dicoba dengan menimbun kembali zona perakaran dengan tanah yang jatuh terbawa air. Pembumbunan dicoba secara teratur sehabis dicoba penyiangan.
Pemupukan
Pemupukan Organik
Pada pertanian organik yang tidak memakai bahan kimia tercantum pupuk buatan serta obat – obatan, maka pemupukan secara organik ialah dengan memakai pupuk kompos organik ataupun pupuk kandang dicoba lebih sering dibanding jika kita memakai pupuk buatan.
Ada pula pemberian pupuk kompos organik ini dicoba pada awal pertanaman pada saat pembuatan guludan sebagai pupuk dasar sebanyak 60 – 80 ton perhektar yang ditebar serta dicampur tanah olahan.
Untuk mengirit konsumsi pupuk kompos bisa pula dicoba dengan jalur mengisi masing – masing lobang tanam di dini pertanaman sebanyak 0.5 – 1kg per tumbuhan.
Pupuk sisipan berikutnya dicoba pada usia 2 – 3 bulan, 4 – 6 bulan, serta 8 – 10 bulan. Ada pula dosis pupuk sisipan sebanyak 2 – 3 kilogram per tumbuhan. Pemberian pupuk kompos ini umumnya dilakukan sehabis aktivitas penyiangan serta bertepatan dengan aktivitas pembumbunan.
Pemupukan Konvensional
Pemupukan Awal
Pupuk dasar yang diberikan dikala tanam ialah SP-36 sebanyak 100 kilogram/ha yang disebar di dalam larikan sedalam 5 centimeter di antara barisan tumbuhan ataupun dimasukkan ke dalam lubang sedalam 5 centimeter pada jarak 10 centimeter dari bibit yang baru ditanam.
Larikan ataupun lubang pupuk setelah itu ditutup dengan tanah. Sesaat sehabis pemupukan tumbuhan langsung disiram untuk menghindari kekeringan tunas.
Pemupukan Susulan
Pada waktu berusia 2 bulan, tumbuhan dipupuk dengan pupuk kandang sebanyak 0,5 kilogram/tumbuhan (10 – 12, 5 ton/ha), 95 kilogram/ha urea serta 85 kilogram/ha KCl.
Pupuk diberikan kembali pada waktu usia tumbuhan menggapai 4 bulan berbentuk urea serta KCl dengan dosis tiap – tiap 40 kilogram/ha. Pupuk diberikan dengan cara disebarkan menyeluruh di dalam larikan pada jarak 20 centimeter dari pangkal batang tumbuhan kemudian ditutup dengan tanah.
Penyiraman Sempurna buat Temulawak
Saat awal penanaman temulawak, Kamu wajib menyiraminya secara giat serta dikerjakan minimun 2 kali satu hari ialah pada saat pagi serta sore hari. Sehabis tumbuhan berkembang lebih besar, keseriusan penyiraman dapat dikurangi mejadi satu kali dalam satu hari.
Pemanenan Temulawak
Temulawak bisa dipanen kala berusia 8 sampai 10 bulan. Tetapi bila menanam dalam polybag, maka proses pemanenan dapat dicoba kapan saja saat diperlukan tanpa menunggu masa panen serentak datang.
Bongkar tanah, kemudian ambil rimpang temulawak yang telah siap dipanen, potong batangnya, serta bilas dari kotoran dan tanah. Setelah itu simpan temulawak pada tempat yang kering.
Demikian ulasan mengenai Cara Menanam Temulawak Untuk Pemula (Sukses), yang dapat dijelaskan secara singkat dan terperinci oleh Berkebun.co.id, mudah – mudahan bermanfaat bagi anda yang membacanya, selamat mencoba semoga sukses dan terimakasih.