7 Cara Merawat Kelapa Sawit Agar Berkualitas dan Berbuah Banyak – Kelapa sawit merupakan salah satu tumbuhan industri yang menghasilkan minyak dan sangat menguntungkan sekali bagi industri. Kelapa sawit memiliki bentuk pohon dengan tinggi kurang lebih 24 meter. Walaupun ia memiliki akar serabut, tetapi pohon kelapa sawit dapat tumbuh dengan tegak dan sangat kokoh.
Nah seperti yang kita tahu, bahwa semakin banyak buah yang dihasilkan kelapa sawit, maka semakin besar pula keuntungan yang diperoleh oleh petani. Sehingga perlu dilakukan pemeliharaan yang benar agar menghasilkan buah dalam jumlah yang banyak.
Pada kesempatan kali ini Berkebun akan memberikan informasi mengenai cara merawat kelapa sawit agar tetap berkualitas dan menghasilkan buah yang melimpah. Untuk mengetahuinya langsung saja kita simak penjelasannya sebagai berikut:
Contents
7 Cara Merawat Kelapa Sawit Agar Berkualitas dan Berbuah Banyak
Berikut ini adalah cara merawat kelapa sawit agar berkualitas dan buah yang melimpah:
1. Penyesuaian Metode Dengan Lingkungan
Dalam pemeliharaan kelapa sawit, metode yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi lingkungannya. Karena kemungkinan bentuk perawatan kelapa sawit di setiap daerah berbeda. Biasanya tanaman kelapa sawit yang ditanam di lahan gambut membutuhkan unsur hara mikro seperti Cu dan Fe dalam jumlah yang banyak. Selain itu, kelapa sawit di daerah gambut juga membutuhkan sistem drainase yang baik agar dapat mencukupi kebutuhan airnya.
Namun berbeda halnya jika tanaman sawit ditanam di lahan mineral, ia tidak terlalu memerlukan mineral Cu dan Fe, sehingga akan lebih mudah tentunya dalam merawat.
2. Penggunaan Alat Berteknologi Tinggi
Saat ini sudah banyak sekali alat pertanian yang ditanami dengan teknologi yang bersistem mekanis. Namun biaya pengadaannya pun lumayan mahal, akan tetapi peralatan yang berteknologi ini mampu memberikan hasil yang lebih maksimal. Sebagai seorang petani atau investor yang baik, sudah semestinya kita mengetahui dan memperbaharui informasi tentang peralatan pertanian yang modern, sehingga dapat merawat tanamannya dengan baik dan maksimal.
3. Pengendalian Gulma Secara Intensif
Gulma adalah pengganggu tanaman, dimana ia dapat tumbuh di area lahan kelapa sawit. Gulma ini sangat mengganggu proses perkembangan kelapa sawit, ia juga akan mengurangi unsur hara yang tersimpan dalam tanah, yang pada hakikatnya itu dibutuhkan oleh tanaman sawit dalam proses pertumbuhannya. Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan cara mekanis maupun kimiawi.
4. Pemberantasan Hama dan Penyakit
Sama halnya dengan tanaman yang lainnya, hama dan juga penyakit sering ditemukan pada tanaman kelapa sawit ini. Hama dan penyakit ini dapat terjadi pada pohon kelapa sawit, akar, batang, pelepah, daun, bunga hingga buahnya. Sehingga pemberantasan hama dan penyakit dapat segera dilakukan agar tidak terkena imbas pada panennya nanti.
Adapun cara pemberantasan hama dan penyakit dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah:
a. Secara Fisik atau Mekanis
Yakni pengambilan atau pengumpulan hama dan penyakit secara fisik atau mekanis, pembongkaran serta pembakaran tanaman yang terserang dan juga pembersihan kebun, gropyokan dan lain sebagainya.
b. Secara Khemis
Yakni pemberantasan dengan menggunakan bahan kimia yakni dapat berupa pestisida antara lain fungsida, bakterisida, inteksida, nematisida, akarisida, dan lain sebagainya. Cara ini sangat relatif cepat dan juga praktis, namun sering menimbulkan efek samping.
c. Secara biologis
Dengan menggunakan binatang atau organisme lain seperti musuhnya,yakni:
- Parasit: makhluk hidup atau organisme yang hidupnya tergantung pada makhluk hidup atau organisme lain, seperti hama, serangga binatang perusak dan
- Predator: makhluk hidup atau organisme pemakan hama atau binatang lain yang merugikan.
5. Pemupukan Dengan Aturan dan Waktu Yang Tepat
Dalam pemupukan kelapa sawit, tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Pemupukan dilakukan dengan waktu yang telah disusun sebelumnya dengan menggunakan dosis yang sesuai. Adapun pupuk yang biasa digunakan untuk pohon sawit diantaranya adalah urea, ZA, KCI, dolomit, TSP, dan borate. Namun beberapa petani juga memberikan pupuk berupa cuprum dan ferrit.
6. Penunasan Yang Diatur
Penunasan dilakukan untuk mempertahankan struktur pohon kelapa sawit, membersihkan tanaman serta meningkatkan produktifitasnya. Pengerjaan penunasan dilakukan sesuai dengan umur tanaman tersebut. Sebagai contoh tanaman yang berumur kurang dari 9 tahun tunasannya harus songgo 3, sedangkan untuk tanaman yang berumur sekitar 9-15 tahun ditunas dengan songgo 2.
7. Prosedur Pemanenan yang Benar
Proses pemanenan pada buah kelapa sawit ini harus dilakukan dengan cara dan teknik yang benar. Jika salah maka besar kemungkinan hal tersebut dapat menyebabkan tanaman mengalami stress. Sehinga tanaman sawit tidak mengeluarkan bunga yang nantinya akan menghasilkan buah.
Nah itukah tadi informasi mengenai 7 Cara Merawat Kelapa Sawit Agar Berkualitas dan Berbuah Banyak. Semoga dapat bermanfaat dan berhasil yaa.. Terimakasih 🙂