Cara Menanam Duku : Pembibitan, Penanaman, Pemeliharaan dan Pemanenan

Posted on

Cara Menanam Duku : Pembibitan, Penanaman, Pemeliharaan dan Pemanenan – Hai sobat berkebun.co.id, kali ini kita akan membahas tentang Cara Menanam Duku.

Yang mana pada kesempatan kali ini akan di bahas secara singkat dan padat melalui artikel berikut ini :

Contents

Cara Menanam Duku : Pembibitan, Penanaman, Pemeliharaan dan Pemanenan


Duku ialah tumbuhan buah  yang berasal dari Indonesia. Saat ini populasi duku telah tersebar secara luas di segala pelosok nusantara.

Tidak hanya itu ada yang mengatakan duku berasal dari Asia Tenggara bagian Barat, Semenanjung Thailand di sebelah Barat hingga Kalimantan di sebelah Timur.

Tipe ini masih ditemukan berkembang liar/ meliar kembali di daerah tersebut serta ialah salah satu buah- buahan budidaya utama.

Jenis duku yang banyak ditanam di Indonesia merupakan tipe duku unggul semacam duku komering, duku metesih serta duku condet.

Sentra penanaman, di Indonesia, duku paling utama ditanam di wilayah Jawa( Surakarta), serta Sumatera( Komering, Sumatera Selatan)


Ketentuan Tumbuh Duku

  • Iklim

Angin tidak sangat pengaruhi perkembangan dari tumbuhan duku namun tidak bisa berkembang maksimal di wilayah yang kecepatan anginnya besar.

Tumbuhan duku biasanya bisa berkembang di wilayah yang curah hujannya besar serta menyeluruh sejauh tahun.

Tumbuhan duku berkembang secara maksimal di wilayah dengan hawa basah hingga agak basah yang bercurah hujan antara 1500- 2500 milimeter/ tahun.

Tumbuhan duku berkembang maksimal pada keseriusan sinar matahari besar.Tumbuhan duku bisa berkembang produktif bila terletak di sesuatu wilayah dengan temperatur rata- rata 19 derajat Celcius.

Kelembaban hawa yang besar pula bisa memesatkan perkembangan tumbuhan duku, kebalikannya bila kelembaban hawa rendah bisa membatasi perkembangan tumbuhan duku.

  • Media Tanam

Tumbuhan duku bisa berkembang baik sekali pada tanah yang banyak memiliki bahan organik, produktif serta memiliki aerasi tanah yang baik.

Kebalikannya pada tanah yang agak sarang/ tanah yang banyak memiliki pasir, tumbuhan duku tidak hendak berproduksi dengan baik apabila tidak diiringi dengan pengairan yang lumayan.

Derajat keasaman tanah( pH) yang baik buat tumbuhan duku merupakan 6–7, meski tumbuhan duku relatif lebih toleran terhadap kondisi tanah masam.

Di wilayah yang agak basah, tumbuhan duku hendak berkembang serta berproduksi dengan baik asalkan kondisi kondisi air tanahnya kurang dari 150 meter di dasar permukaan tanah( air tanah jenis a serta jenis b).

Namun tumbuhan duku tidak menghendaki air tanah yang menggenang sebab bisa membatasi perkembangan serta penciptaan tumbuhan.

Tumbuhan duku lebih menggemari tempat yang agak lereng sebab tumbuhan duku tidak bisa berkembang maksimal pada keadaan air yang tergenang.

Sehingga bila tempatnya agak lereng, air hujan hendak terus mengalir serta tidak membentuk sesuatu genangan air.


Pedoman Budidaya Duku

  • Pembibitan

    • Persyaratan Benih

Mutu bibit tumbuhan duku yang hendak ditanam sangat memastikan penciptaan duku. Oleh karena itu bibit duku wajib penuhi syarat- syarat bagaikan berikut:

      • Leluasa dari hama serta penyakit
      • Bibit memiliki watak genjah
      • Tingkatan keseragaman penampakan raga semacam corak, wujud serta dimensi lebih seragam dari bibit lain yang sejenis
      • Bibit cepat berkembang
  • Penyiapan Benih

Perbanyakan serta penanaman duku biasanya masih diperbanyak dengan benih ataupun dari semai yang berkembang otomatis di dasar pohonnya.

Setelah itu dipelihara dalam pot hingga besar nyaris 1 m serta telah bisa ditanam di lapangan. Sehingga tingkatan keberhasilan perbanyakan generatif lumayan besar meski membutuhkan waktu yang relatif lama.

Energi perkecambahan serta energi tahan semai hendak lebih baik sejalan dengan dimensi benih serta cuma benih- benih yang berdimensi besar yang sebaiknya digunakan dalam usaha pembibitan.

Perkembangan dini semai itu lelet sekali, dengan pemilihan yang intensif dibutuhkan waktu 10–18 bulan supaya batang duku berdiameter sebesar pensil.

Perbanyakan dengan stek dimungkinkan dengan memakai kayu yang masih hijau, tetapi membutuhkan perawatan yang cermat.

Terkadang cabang yang besar dicangkok, karena tumbuhan ynag diperbanyak dengan cangkokan ini bisa berbuah sesetelah satu tahun saja.

  • Metode Penyemaian Benih

Waktu penyemaian benih hendaknya pada masa hujan supaya diperoleh kondisi yang senantiasa lembab serta basah.

Metode pembuatan media penyemaian bisa berbentuk tanah yang produktif/ kombinasi tanah serta pupuk organik( pupuk kandang ataupun kompos) dengan perbandingan sama( 1: 1).

Bila butuh media tanam bisa ditambahkan sedikit pasir. Tempat persemaian dapat berbentuk bedengan, keranjang/ kantong plastik ataupun polybag.

Namun hendaknya tempat buat persemaian memakai kantong plastik supaya memudahkan dalam proses pemindahan bibit.

  • Pemeliharaan Pembibitan/ Penyemaian

Bibit duku tidak membutuhkan perawatan spesial kecuali pemberian air yang lumayan paling utama pada masa kemarau.

Sepanjang 2 ataupun 3 minggu semenjak bibit duku ditanam butuh dicoba penyiraman 2 kali tiap hari ialah pagi serta sore hari, paling utama pada dikala tidak turun hujan.

Berikutnya lumayan disiram satu kali tiap hari. Jika pertumbuhannya telah betul- betul kuat, penyiraman lumayan dicoba penyiraman seperlunya bila media penyemaian kering.

Penyulaman pada bibit dibutuhkan bila terdapat bibit yang mati ataupun bibit yang pertumbuhannya terhambat.

Rumput liar yang mengusik perkembangan bibit pula hrus dihilangkan. Buat tingkatkan perkembangan bibit butuh diberi pupuk baik pupuk organik berbentuk pupuk kandang.

Dan juga kompos ataupun pupuk anorganik berbentuk pupuk TSP serta ZK cocok dengan dosis serta kandungan yang diajarkan.

  • Pemindahan Bibit

Usia bibit yang siap tanam merupakan dekat 2- 3 bulan dengan besar bibit 30- 40 centimeter. Aktivitas pemindahan bibit wajib mencermati keadaan raga bibit waktu yang tepat


Pengolahan Media Tanam

  • Persiapan

Saat sebelum dicoba pengolahan lahan butuh dikenal terlebih dulu tingkatan pH tanah yang cocok buat tumbuhan duku, ialah sebesar 6- 7.

Tidak hanya itu keadaan tanah yang hendak diolah pula wajib cocok dengan persyaratan berkembang tumbuhan duku ialah tanah yang memiliki banyak bahan organik dan airase tanah yang baik.

  • Pembukaan Lahan

Aktivitas pembukaan lahan bisa dicoba dengan memakai perlengkapan bantu semacam traktor ataupun cangkul.

Pembukaan laahan hendaknya dicoba pada waktu masa kering supaya pada dini waktu masa hujan aktivitas penanaman bisa dicoba lekas.

  • Pembuatan Bedengan

Pembuatan bedengan tidak sangat dibutuhkan delam pengolahan lahan buat tumbuhan duku, sehingga bedengan tidak sering ditemukan pada lahan tumbuhan duku.

  • Pengapuran

Aktivitas pengapuran sangat dibutuhkan bila keadaan pH tanah tidak cocok dengan persyaratan pH tanah buat tumbuhan duku.

Metode pengapuran bisa dicoba dengan penyiraman di dekat tumbuhan duku. Jumlah serta dosis pengapuran wajib cocok dengan kandungan yang diajarkan.


Metode Penanaman

  • Penentuan Pola Tanam

Tumbuhan duku biasanya di tanam di pekarangan, namun kerap pula ditanam tumpang sari di dasar tumbuhan kelapa( di Filipina) ataupun ditumpang sarikan dengan tumbuhan lain.

Jarak tanam yang diajarkan sangat bermacam- macam dari jarak 8×8 meter( kira- kira 150 tumbuhan/ ha, di Philipina) hingga jarak 12×12 meter buat jenis longkong.

Tajuknya memencar di Thailand bagian selatan( 50- 60 tumbuhan/ hektar). Jarak tanam ini didetetapkan dengan mencermati terdapatnya pohon- pohon pasangannya.

Alterasi jarak tanam yang lain merupakan dimensi 7×8 meter, 8×9 meter, 9×9 meter, 9×10 meter.

Tetapi perihal yang butuh dicermati merupakan jarak tanam wajib lumayan lebar, sebab bila tanamannya telah berusia tajuknya memerlukan ruangan yang lumayan luas.

Salah satu alterasi tersebut bisa diterapkan bergantung keadaan tanah paling utama tingkatan kesuburannya.

Seandainya diterapkan jarak tanam 10×10 meter, berarti buat lahan yang luasnya satu hektar hendak bisa ditanami bibit duku sebanyak 100 tumbuhan.

  • Pembuatan Lubang Tanam

Sehabis jarak tanam didetetapkan, hingga langkah berikutnya merupakan pembuatan lubang tanam. Waktu yang terbaik buat membuat lubang tanam merupakan dekat 1- 2 bulan saat sebelum penanaman bibit.

Lubang tanam minimun yang terbuat merupakan berdimensi 0, 6 x 0, 6 x 0, 6 m. Tetapi hendak lebih baik apabila ukurannya lebih

besar ialah 0, 8 x 0, 8 x 0, 7 m. Bila bibit duku yang hendak ditanam berakar panjang( bibit dari biji), hingga lubang yang terbuat wajib lebih dalam.

Namun bila bibit duku berakar pendek( bibit hasil cangkok), penggalian lubang diusahakan lebih lebar serta lebih luas.

  • Penanaman

Penanaman bibit duku hendaknya menunggu hingga tanah galian memadat ataupun nampak turun dari permukaan tanah sekitarnya.

Saat sebelum penanaman dicoba, hingga tanah pada lubang tanam digali terlebih dulu dengan dimensi kira- kira sebesar kantung yang terbuat buat membungkus bibit.

Sehabis itu pembungkus bibit dibuka serta tumbuhan dimasukkan ke lubang tanam. Perihal yang butuh dicermati merupakan posisi pangkal tidak boleh terbelit sehingga nantinya tidak mengusik proses perkembangan.

Pada dikala penanaman bibit, keadaan tanah wajib basah/ disiram dulu. Penanaman bibit duku jangan sangat dangkal.

Tidak hanya itu permukaan tanah yang dibawa oleh bibit dari kantung pembungkus wajib senantiasa nampak. Sehabis bibit tanam, hingga tanah yang terdapat disekitarnya dipadatkan serta disiram dengan air seperlunya.

Disekitar permukaan atas lubang tanam bisa diberi bonggol pisang, jerami, ataupun rumput- rumputan kering buat melindungi kelembaban serta menjauhi pengerasan tanah.

Cara Menanam Duku : Pembibitan, Penanaman, Pemeliharaan dan Pemanenan

Pemeliharaan Tanaman

  • Penjarangan serta Penyulaman

Aktivitas penjarangan pada dasarnya merupakan buat kurangi persaingan antara tumbuhan pokok( tumbuhan duku) serta tumbuhan lain( tumbuhan pelindung).

Persaingan yang terjalin merupakan buat memperoleh faktor hara, air, cahaya matahari, serta ruang berkembang.

Tumbuhan tidak hanya duku yang dijarangi hendaknya ialah tumbuhan yang memanglah tidak dikehendaki serta menggangu perkembangan tumbuhan duku.

Penyulaman tumbuhan duku pula butuh dicoba bila terdapat tumbuhan duku yang mati. Tanaman liar ataupun gulma pula wajib dibersihkan secara teratur. Radius 1- 2 m dari tumbuhan duku wajib bersih.

  • Penyiangan

Aktivitas penyiangan dibutuhkan buat melenyapkan rumput serta herba kecil yang bisa mengusik perkembangan tumbuhan duku. Penyiangan bisa dicoba dengan tangan ataupun dengan dorongan sebagian perlengkapan pertaniannya yang lain.

  • Pemupukan

Pemupukan sangat dibutuhkan buat tingkatkan ketersediaan hara tanah. Walaupun tidak terdapat pedoman baku buat pemupukan duku, namun supaya tidak membingungkan bisa memakai patokan bagaikan berikut:

    • a) Tahun kedua serta ketiga buat tiap tumbuhan duku dapat diberikan pupuk 15- 30 kilogram pupuk organik, urea 100 gr, TSP 50 gr serta ZK 20 gr.
    • b) Tahun keempat, kelima serta keenam, dosis pupuk diangkat jadi 25- 40 kilogram pupuk organik, urea 150 gr, TSP 60 gr serta pula pupuk ZK sebanyak 40 gr.
    • c) Tahun- tahun selanjutnya dosis pupuk dinaikkan lagi. Tetapi pemberian pupuk hendaknya disesuaikan pula dengan tingkatan perkembangan tumbuhan duku serta kesuburan tanah.
    • Pemupukan duku dicoba dengan metode menggali tanah di dekat tumbuhan duku sedalam 30- 50 centimeter dengan lebar yang sama. Lubang pupuk tersebut terbuat melingkar yang posisinya pas disekeliling tajuk tumbuhan.
  • Pengairan serta Penyiraman

Tumbuhan duku cuma membutuhkan pemberian air yang lumayan paling utama pada masa kemarau. Tidak hanya itu pula tumbuhan duku telah lumayan kokoh serta kuat hingga penyiraman dicoba seperlunya saja.

Di dekat lubang tanam hendaknya terbuat saluran air buat menghindari air yang tergenang baik yang berasal dari hujanmaupun air penyiraman.


Panen  Duku

Usia tumbuhan duku bisa menggapai 300 tahun ataupun lebih, bergantung dari watak ataupun jenisnya, metode pemeliharaan serta keadaan area tempat berkembang.

Buah duku yang siap dipanen umumnya kulit buah bercorak kuning kehijau- hijauan bersih serta apalagi sudah jadi kuning keputih- putihan dan buah agak lunak.

Isyarat yang lain merupakan getah pada kulit buahnya telah nampak menurun ataupun tidak terdapat getah sama sekali pada kulit buah duku, bila buah masih bercorak hijau berarti buah belum matang serta tidak siap dipanen.

Tumbuhan duku yang diperbanyak dengan biji, umumnya mulai berbunga sekalian berbuah pada usia tumbuhan 12 tahun apalagi lebih.

Sebaliknya buat tumbuhan duku yang pembibitannya secara vegetatif semacam pencangkokkan ataupun sambungan bisa berbuah lebih kilat ialah pada usia 8 tahun.

Demikian ulasan mengenai Cara Menanam Duku : Pembibitan, Penanaman, Pemeliharaan dan Pemanenan, yang dapat dijelaskan secara singkat dan terperinci oleh Berkebun.co.id, mudah – mudahan bermanfaat bagi anda yang membacanya, selamat mencoba semoga sukses dan terimakasih.