Cara Budidaya Belut Dengan Terpal (Panduan lengkap) – Belut adalah salah satu binatang air yang digolongkan ke dalam kelompok ikan. Namun ada sedikit perbedaan dengan jenis ikan lain, jika ikan pada umumnya dapat hidup di air saja, justru belut hidup dalam lumpur dengan sedikit air, karena belut memiliki 2 sistem pernapasan.
Untuk jenis belut sendiri, di Indonesia ada dua yakni belut yang ada di sawah (Monopterus albus) dan belu rawa (Synbranchus bengalensis). Dari keduanya memiliki perbedaan, belut disawah umumnya memiliki bentuk badan yang pendek dan gemuk sedangkan belut rawa memiliki badan yang panjang dan ramping.
Nah pada kesempatan kali ini Berkebun akan membahas mengenai pembibitan pada belut yang bertujuan untuk menghasilkan anakan. Untuk itu langsung saja kita simak penjelasannya sebagai berikut:
Contents
Cara Budidaya Belut Dengan Terpal (Panduan lengkap)
Hal yang harus dilakukan untuk pembenihan belut adalah sebagai berikut:
1. Persiapan Media Pembenihan Belut
Cara pertama adalah dengan mempersiapkan media pembenihan bersamaan dengan masa pemeliharaan induk belut, karena pembenihan akan membutuhkan waktu yang lama. Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk membuat media pembenihan belut diantaranya adalah
- Jerami
- Pupuk kandang
- Pelepah pisang
- Lumpur
- Dekomposer/EM4.
Dari kesemua bahan-bahan diatas, disusun kemudian difermentasikan. Setelah itu buatlah tempat pemijahan belut, dengan cara sebagai berikut:
- Pada bagian paling bawah diletakkan jerami setinggi 10-15 cm
- Setelah itu, masukkan pupuk kandang setinggi 10-15 cm lalu pelepah pisang setinggi 10 cm
- Kemudian masukkan larutan bio dekomposer/EM4 selanjutnya tutup rapat dan biarkan selama kurang lebih sebulan
- Setelah satu bulan, bukalah dan masukkan lumpur setinggi 10-15 cm dan air setinggi 5 hingga 10 cm lalu diamkan kembali selama sekitar 2 minggu.
Nah untuk melihat media sudah dapat digunakan atau belum, maka dapat dilihat dengan menusuk media dengan bambu atau ranting hingga ke dasar, apabila muncul busa agak banyak dan baunya sudah menyengat maka media sudah siap digunakan.
2. Persiapan Indukan Siap Pijah
Lakukan penyeleksian terhadap induk, namun sebelumnya harus mengetahui mana indukan belut jantan dan juga betina. Untuk mengetahuinya, berikut ciri-cirinya:
Ciri-Ciri Indukan Jantan
- Memiliki bentuk kepala yang tumpul seperti busur
- Memiliki panjang tubuh sekitar 30-40 cm atau lebih
- Memiliki warna kulit yang agak gelap
Ciri-Ciri Indukan Betina
- Memiliki bentuk kepala yang kecil dan runcing
- Memiliki warna kulit yang lebih cerah
- Memiliki panjang tubuh kurang dari 30 cm.
3. Pemijahan Belut
Setelah kedua proses diatas selesai, selanjutnya adalah dengan menebar dan pijahkan indukan agar dapat menghasilkan anakan. Jika indukan ditebar di drum plastik yang dibelah menjadi 2, maka induk tersebut ditebar dengan perbandingan 1 jantan : 5 betina. Jika media pemijahan lebih besar maka bisa disesuaikan.
Dalam masa pemijahan, indukan dapat di rawat dengan memberikan makanan berupa potongan ikan kecil, atau keong mas atau bekicot. Setelah 2 minggu media sudah bisa dicek apakah induk sudah memijah atau belum. Cara mengetahuinya bisa dilakukan dengan menusuk media tersebut menggunakan ranting, jika muncul satu gelembung bersih maka tancapkan ranting tersebut pada tempat tersebut. Kemudian lakukan pula hal tersebut pada beberapa titik. Gelembung tersebut adalah tanda pemijahan yang telah berlangsung, biarkanlah seminggu hingga media pemijahan dibongkar.
4. Pemanenan Benih Belut
Pemanenan dapat dilakukan dengan mengeluarkan media lumpur dari tempat pemijahan. Kemudian tangkaplah benih, jika sudah terkumpul cuci benih dan masukkan ke tempat pemeliharaan benih. Tempat pemeliharaan benih tersebut dapat berupa kolam beton, kolam terpal ataupun yang lainnya. Namun, jangan lupa untuk tambahkan pelepah pisang agar benih dapat bersembunyi dan terhindar dari sinar matahari.
Nah itulah tadi penjelasan mengenai Cara Budidaya Belut Dengan Terpal (Panduan lengkap). Semoga dapat membantu dan bermanfaat yaa. Terimakasih 🙂