Budidaya Udang Windu Untuk Pemula (Sukses) – Siapa yang tidak mengenal udang, hampir semua orang menyukai udang. Udang merupakan jenis ikan yang dapat hidup di perairan.
Namun kali ini Berkebun akan membahas mengenai udang tambak, karena udang tambak banyak digemari sebab ukurannya yang lebih besar dari pada jenis udang air tawar dan udang tambak juga memiliki cita rasa yang lebih enak loh.
Kali ini kita akan membahas mengenai cara budidaya udang tambak bagi pemula, untuk itu yuk langsung saja kita simak penjelasannya sebagai berikut:
Contents
Budidaya Udang Windu Untuk Pemula (Sukses)
Berikut ini langkah cara membudidaya udang tambak bagi pemula:
1. Siapkan Media Budidaya udang Tambak
Carilah lokasi yang strategis untuk membudidaya udang tambak ini, bisa didekat laut, atau pemukiman agar dapat dengan mudah mengontrol kebutuhan air, pakan, listrik, dan kebutuhan lainnya. Adapun langkah yang harus dipersiapkan untuk membuat media budidaya yang baik dan benar:
a. Untuk pengairan, air yang baik adalah air payau dengan suhu berkisar antara 26 derajat celcius hingga 30 derajat celcius dan usahakan salinitas air mencapai 33 ppt.
b. Sebaiknya kondisi lahan yang akan digunakan bersih dan bebas dari limbah berbahaya.
c. Setelah itu, buatlah media berupa tambak-tambak kecil atau besar.
d. Lakukanlah pembalikan atau penggemburan tanah menggunakan cangkul sambil mengukur pH tanah. Jika pH terlalu asam maka dapat dilakukan pengapuran hingga pH tanah kembali netral.
e. Jika tanah sudah siap, kemudian biarkan selama kurang lebih 3 hari sampai tanah berubah menjadi gersang dan pecah-pecah.
f. Berikan pupuk organik seperti pupuk kandang kering setebal 5 cm hingga 10 cm untuk mengembalikan kesuburan tanah dan setelah tanah dibiarkan selama 3 hari, barulah dapat memasukkan air ke dalam tambak.
g. Untuk pertama kali memasukkan air, masukkanlah dengan ketinggian 10 cm hingga 25 cm, biarkan selama 4 hingga 7 hari, hal ini bertujuan untuk menumbuhkan plankton yang merupakan makanan alami udang tambak. Bisa juga menambahkan air lagi hingga mencapai ketinggian 80 cm pada media tambak.
2. Siapkan Bibit Udang Tambak
Langkah selanjutnya adalah dengan mempersiapkan bibit atau benur udang tambak. Bibit atau benur udang tambak dapat ditemui di toko perikanan. Ciri benur atau bibit yang baik adalah berwarna tegas, tidak pucat, tidak cacat, aktif dan sehat.
Adapun langkah-langkah menebar bibit atau benur adalah
a. Letakkanlah sejumlah bibit benur pada wadah yang diisi air hingga agak penuh. Lalu aduk air dalam wadah atau digoyangkan hingga airnya bergejolak. Kemudian perhatikan bibit benur tersebut, jika bibit benur dapat bertahan hingga air berhenti bergejolak dan masih aktif, maka ini pertanda bibit benur bagus untuk dibudidaya.
b. Untuk penebaran sendiri dapat dilakukan dengan merendam wadah plastik pembungkus benur di tambak terlebih dahulu selama 30 menit, hal ini bertujuan supaya benur dapat menyesuaikan suhu di tambak dan air di plastik memiliki suhu yang sama dengan air tambak.
c. Selain merendam, percikkanlah juga sedikit air ke dalam plastik agar bibit benur dapat menyesuaikan kadar garam yang ada selama kurang lebih 10 menit.
d. Kemudian goyangkanlah sedikit wadah plastik supaya benur dapat keluar dengan sendirinya menuju dasar tambak.
3. Proses Pemeliharaan Hingga Panen
Untuk proses pemeliharaannya sendiri dapat dilakukan dengan memberi makan secara teratur, rajin mengecek sanitasi air dan mengatasi penyakit yang menyerang udang tambak. Proses ini dilakukan sampai masa panen. Berikut adalah proses pemeliharaan hingga panen:
a. Pasanglah hapa dengan luas sesuai perkembangan udang tambak, hal ini dilakukan untuk mempermudah proses pemberian makan.
b. Air dapat ditambahkan, jika air sudah mulai menguap. Dalam proses penambahan air harus dilakukan secara hati-hati dan perlahan agar udang tidak stress.
c. Sambil menambahkan air, bisa juga ditambahkan pupuk kandang yang berguna untuk menyuburkan plankton sebagai makanan alami udang tambak.
d. Berikan makanan untuk udang secara rutin dan tepat waktu, hal ini dilakukan supaya udang tidak kekurangan makanan karena udang termasuk ke dalam sifat hewan kanibalisme.
e. Makan yang diberikan juga dapat berupa siput sawah yang sudah dicincang, anak serangga, pellet khusus udang tambak yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin.
f. Jika ada hama atau penyakit yang menyerang, segera lakukan pemberian obat-obatan sesuai dengan penyakit.
Untuk panen udang sendiri dapat dipanen ketika sudah memasuki usia 120 hari setelah masa tebar benur. Sebaiknya dalam proses pemanenan dapat dilakukan pada malam hari. Hal ini dilakukan supaya udang dapat bertahan lama kesegarannya. Setelah itu jika sudah dipanen langsung masukkan ke dalam kotak es agar awet.
Nah itulah tadi sedikit penjelasan mengenai Budidaya Udang Windu Untuk Pemula (Sukses). Bagi kalian yang akan memulai budidaya udang tambak, ada baiknya untuk lebih bertanya pada ahlinya, dan semoga artikel ini dapat membantu dan bermanfaat. Semoga berhasil. Terimakasih 🙂