Budidaya Jengkol : Metode, Penanaman, Perawatan Dan Pemanenan

Posted on

Budidaya Jengkol : Metode, Penanaman, Perawatan Dan Pemanenan – Hai sobat berkebun.co.id, kali ini kita akan membahas tentang Budidaya Jengkol.

Yang mana pada kesempatan kali ini akan di bahas secara singkat dan padat melalui artikel berikut ini :


Contents

Budidaya Jengkol : Metode, Penanaman, Perawatan Dan Pemanenan


Jengkol seringkali diolah jadi bermacam menu masakan dengan cita rasa yang sangat gurih. Peminat terhadap jengkol terus menjadi hari makin bertambah.

Perihal ini jadi fakta kalau budidaya jengkol mempunyai prospek usaha yang sangat menjanjikan. Metode menanam jengkol ini juga terbilang gampang.

Para petani inspiratif sudah sukses bertanam jengkol, salah satunya dengan memakai bijinya yang telah tua.

Perlu buat kamu ketahui, umumnya banyak biji jengkol yang jatuh di dekat pohonnya yang nantinya hendak berkembang tunas.

Jengkol jadi salah satu jenis tumbuhan yang mempunyai harga tinggi. Perihal ini jadi inspirasi petani pendatang baru buat berusaha membudidayakannya serta berharap memperoleh keuntungan besar.

Metode menanam jengkol dapat kamu lakukan secara optimal dengan mencermati kandungan penyinarannya. Jengkol membutuhkan kandungan penyinaran yang besar sepanjang hari.

Maka dari itu, pastikan lahan tanam jengkol kamu tidak tertutup dari cahaya matahari. Tumbuhan jengkol ini pula memerlukan pasokan air yang besar.


Memahami Jengkol serta Metode Budidaya Jengkol

Jengkol ialah tumbuhan sayur-sayuran tahunan yang berkembang di wilayah tropis serta menyebar di Indonesia, Singapore, Malaysia, serta Singapore.

Dalam 100 gr jengkol ada 133 kkal tenaga, 23.3 gr protein, 20.7 gr karbohidrat, 240 Sang Vit A, 0.7 miligram Vit B, 80 miligram Vit C, 166.67 miligram Fosfor, 140 miligram Kalsium, 4.7 miligram Zat Besi, serta 49.5 gr Air.

Dengan bermacam isi gizi, jengkol dipercaya ampuh mencegah serta menyembuhkan diabet, melindungi kesehatan jantung, serta merendahkan kandungan gula.

Walaupun jengkol berguna untuk kesehatan badan, jengkol tidak boleh dimakan secara kelewatan.

Sebab di dalam jengkol termasuk asam jengkolat yang besar sehingga bisa menimbulkan penimbunan kristal pada saluran kemih yang setelah itu dikenal dengan sebutan “jengkolan”.

Umumnya seseorang yang mengidap jengkolan hendak merasakan perih pada perut, muntah-muntah, perih dikala buang air kecil, kemih keluar sedikit, kemih berdarah, pada kemih ada titik putih semacam tepung, apalagi kemih tidak keluar sama sekali.

Alasa kedua merupakan bau jengkol yang sesungguhnya tidak menusuk, tetapi sehabis dimakan hendak menimbulkan bau napas serta bau urine tidak nikmat.


  • Ketentuan Berkembang Jengkol

Metode budidaya jengkol diawali dengan mengenali ketentuan berkembang jengkol. Tumbuhan jengkol bisa berkembang biak di wilayah dataran rendah serta dataran tinggi dengan ketinggian 1.000 mdpl.

Untuk jenis tanah, jengkol bisa berkembang di tanah jenis latosol serta kurang bisa berkembang dengan baik di tanah berpasir.

Bersumber pada sistem Schimdt Ferguson, jengkol berkembang biak di wilayah beriklim C serta D serta wilayah lembab sampai agak lembab.

Walaupun jengkol berkembang biak di dataran rendah, jengkol selalu tidak tahan dengan kemarau berkelanjutan.

  • Bibit Jengkol

Perbanyakan bibit jengkol bisa dilakukan dengan 2 (dua) metode ialah; perbanyakan secara generatif (biji) serta perbanyakan secara vegetatif lewat (cangkok).

Hasil perbanyakan secara generatif memerlukan waktu terbilang lama yatu; 7-8 tahun, sebaliknya metode vegetatif membutuh waktu yang pendek buat berbuah 4-5 tahun untuk berbuah.

Metode ini terbilang efisien serta efektif dalam persentase (%) tingkatan keberhasilan serta mempunyai kemiripan unggulan dengan indukan.

  • Jarak Tanam Jengkol

Seperti kita tahu bersama kalau budidaya tumbuhan jengkol dominan diusahakan sebagai tumbuhan sela ataupun tumbuhan pasangan tumbuhan utama.

Jarak tanam (meter) yang digunakan 10 meter x 10 meter dengan jumlah populasi 100 tumbuhan/ha.

Budidaya Jengkol : Metode, Penanaman, Perawatan Dan Pemanenan


Metode Menanam Jengkol

Diawali dengan mempersiapkan persiapan lahan yang diawali dengan metode mensterilkan lahan posisi calon penanaman jengkol dari semak belukar (rumput berkayu).

Serta rumput alang-alang dengan metode manual (cangkul) serta mesin (pembajakan) bergantung pola penanaman (tumpang sari ataupun monokultur).

  • Tahapan penanaman

Diawali dengan membuat terlebih dulu membuat lubang tanam mengunakan cangkul berukuran 60 x 60 x 60 centimeter ataupun 40 x 40 x 40 centimeter (panjang, lebar, ketinggian).

Dilanjutkan memberikan pupuk kandang matang 2-3/lubang sebagai pupuk dasar perkenankan selama ± 1 minggu saat sebelum penanaman berlangsung.

Aktivitas penanaman dilakukan dipagi ataupun sore hari keadaan cuaca terang tidak dalam keadaan hujan. Teknis penanaman dengan meletakan bibit yang sudah berusia 3-4 bulan di tiap lubang tanam.

Diawali dengan merobek polibeg yang dikuti dengan penanaman bibit mencapai batasan leler pangkal, setelah itu tutup serta padatkan kembali.

  • Perawatan

Sama seperti tumbuhan yang lain, perawatan pada tumbuhan jengkol lebih ditekankan pada penyiangan gulma sebab gulma bisa meresap nutrisi yang terdapat didalam tanah yang diperlukan oleh tumbuhan jengkol.

Tetapi tentu saja, ada perawatan lain yang umumnya dilakukan untuk tumbuhan jengkol buat menghindari penyebaran penyakit serta hama.

Hama yang sangat umum ditemui di tumbuhan jengkol merupakan semut kerangrang, ulat, serta jamur yang bisa mengusik perkembangan daun serta buah jengkol.

Salah satu metode yang sangat ampuh buat menghindari semut kerangrang membuat sarang di tumbuhan jengkol merupakan dengan deteksi awal.

Bila telah nampak daun yang menggulung serta dikerubuti oleh semut kerangrang, kamu perlu lekas memotongnya serta menjauhkannya dari tumbuhan jengkol.

Untuk ulat serta jamur, kamu dapat mencegahnya dengan melaksanakan penyemprotan insektisida secara teratur. Dalam masa perawatan, kamu pula dapat memberikan pupuk lanjutan untuk tumbuhan jengkol.

Tetapi yang wajib dicermati merupakan waktu pemberian pupuk tersebut. Upayakan pemberian pupuk baru dilakukan sehabis umur tumbuhan telah 6 bulan di lahan terbuka.


Panen Jengkol

Untuk merambah masa panen yang pertama kali, tumbuhan jengkol baru hendak berbuah pada umur 5 tahun. Kasus waktu inilah yang menjadikan tidak banyak orang membudidaya tumbuhan jengkol.

Tetapi meski seperti itu, terdapat 2 metode yang dapat kamu lakukan supaya tumbuhan jengkol panen lebih cepat. Cara-cara tersebut merupakan:

  • Memastikan jenis pembibitan. Metode vegetatif ataupun okulasi diyakini lebih cepat berkembang dibandingkan dengan metode generatif ataupun menanam tumbuhan jengkol mulai dari biji.
  • Memastikan waktu tanam. Menanam tumbuhan jengkol pada dikala awal masa hujan diyakini hendak menjadikan tumbuhan jengkol berkembang lebih cepat dibanding tumbuhan jengkol yang berkembang pada dikala masa kemarau.
  • Sumber air. Tumbuhan jengkol termasuk tumbuhan yang memerlukan air lebih banyak dibandingkan tumbuhan lain buat bisa berkembang. Seperti itu mengapa tumbuhan jengkol lebih baik ditanam didataran rendah. Serta hendak lebih baik lagi bila menanamnya tidak jauh dari sumber air seperti sungai ataupun sejenisnya.

Demikian ulasan mengenai Budidaya Jengkol , yang dapat dijelaskan secara singkat dan terperinci oleh Berkebun.co.id, mudah–mudahan bermanfaat bagi anda yang membacanya, selamat mencoba semoga sukses dan terimakasih.