Budidaya Jamur Tiram Dengan 7 Cara (Jamin Berhasil) – Jamur tiram merupakan salah satu jenis tumbuhan kelas Homobasidiomycetes yang memiliki ciri berwarna putih hingga berwarna crem, kemudian tudung yang berbentuk setengah lingkaran mirip dengan cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung.
Hal yang tidak begitu sulit sebenarnya untuk membudidaya jamur tiram, hanya saja kita perlu mengetahui cara yang benar agar hasil yang diperoleh baik. Jamur tiram ini baik untuk dikonsumsi, karena memiliki khasiat untuk kesehatan tubuh beberapa diantaranya adalah menurunkan kolesterol, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah kanker, sumber vitamin B3, kaya antioksidan dan masih banyak lagi.
Nah tentunya saat kita sudah mengetahui khasiatnya pasti akan lebih semangat untuk membudidaya jamur tiram ini. Pada kesempatan kali ini Berkebun akan memberikan informasi mengenai cara budidaya jamur tiram bagi pemula, simak penjelasannya sebagai berikut:
Contents
Budidaya Jamur Tiram Dengan 7 Cara (Jamin Berhasil)
1. Pilihlah Bibit Jamur Tiram Yang Baik
Langkah awal untuk membudidaya jamur tiram adalah memilih bibit yang baik, agar tiram yang dihasilkannya pun baik. Ini sangat penting sekali karena akan berpengaruh pada hasilnya nanti. Untuk memperoleh bibit jamur tiram yang baik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Membeli dari bibit jamur yang terpercaya hingga memperoleh bibit F1
- Pastikan bibit jamur tiram dengan BER hingga 75 %
- Miselium berwarna putih dan telah tumbuh penuh merata dimedia tumbuhnya
- Tanggal pembuatannya belum kadarluarsa
- Banyak berkonsultasi dengan petani jamur tiram yang sudah berhasil.
2. Pembuatan Media Untuk Pertumbuhan Jamur
Media yang digunakan untuk pertumbuhan jamur adalah baglog. Baglog ini terbuat dari bekatul, serbuk gergaji (grajen) , dan kapur. Campuran 3 bahan inilah yang nantinya akan menghasilkan atau mengeluarkan jamur tiram.
Dalam membuat baglog harus memperhatikan perbandingannya, yakni 100 kg grajen, 10 kg bekatul, dan 1-2 kg kalsium atau kapur. Caranya pembuatannya adalah
- Aduk hingga rata kesemua bahan tersebut dan tambahkan air sebanyak 60% dari berat bahan
- Kemudian tutup adukan dengan menggunakan terpal ataupun plastik
- Gunakan plastik ukuran 17×30/20×35/15×30, dan isi dengan adonan tadi. Komposisinya juga harus padat
- Biasanya baglog yang memiliki ukuran kecil yang sudah diisi adonan bisa mencapai berat hingga 1,8 kg
3. Fermentasi Media Tumbuh Budidaya Jamur Tiram
Dengan membuat media tumbuh jarum tiram dengan proses fermentasi, maka akan menghasilkan jamur yang sangat memuaskan. Caranya diamkan media tumbuh kurang lebih 5-10 hari, agar proses pelapukan atau pengomposan pada material tanah sudah terjadi.
Dalam proses ini, suhu disekitar media tumbuh jamur akan meningkat 70 derajat celcius. Kemudian lakukan proses perataan material tanah dengan membolak-balikkan material tanah di semua sisi. Jika baglog sudah berwarna coklat kehitaman maka media tumbuh jamur tiram sudah siap.
4. Sterilisasi Baglog Jamur Tiram
- Siapkan drum, dengan di isi air sekitar 30 hingga 50 cm dari dasar drum. Lalu panaskan air dalam drum hingga mengeluarkan uap. Kemudian tutup drum yang sudah dilubangi dan diisi selang besar untuk dihubungkan dengan drum kedua.
- Setelah itu, aliran uap masuk ke drum kedua lewat bawah. Lalu bagian atas ditutup dengan pengencang dari besi yang diberi lubang untuk dihubungkan dengan drum ke 3.
- Kemudian terus dilakukan proses seperti itu hingga pada drum terakhir, drum terakhir harus pada plastik yang diikat dengan tali tambang. Sebaiknya jangan menggunakan besi karena akan berpengaurh besar pada tekanan.
Ketika suhu sudah mencapai 60 derajat celcius, maka diamkan selama 6 jam dan dinginkan secara natural.
5. Proses Inokulasi Baglog Jamur Tiram
Setelah proses Sterilisasi diatas selesai selanjutnya adalah pindahkan baglog ke tempat inokulasi, dan diamkan selama 1 x 24 jam agar kembali ke suhu normal. Untuk mencegah baglog terkena bakteri atau spora pathogen maka pastikan terlebih dahulu sirkulasi udara di tempat tersebut.
Tahap pengisian bibit ke dalam baglog
- Siapkan botol bibit f3, kemudian semprot dengan alkohol. Kemudian mulut botol sebentar saja dengan menggunakan api spiritus sampai bagian kapas terbakar. Lalu matikan api tersebut.
- Buka kapas penyumbat botol, kemudian aduk dengan benda yang sudah di sterilkan di atas api.
- Pindahkan bibit dari botol ke dalam baglog hingga sebatas leher baglog kemudian tutup kembali dengan kapas.
6. Inkubasi Jamur Tiram
Pada proses ini, jamur tiram diletakkan pada suhu ruang dengan rentang 22-28 derajat celcius, sedangkan kelembapan yang dibutuhkan 60-70 %. Masa inkubasi ini berlangsung selama beberapa minggu sampai tumbuh miselium. Jika miselium sudah muncul maka tutup pada jamur dibuang, biarkan terbuka saja.
Semprot jamur tiap hari untuk menjaga kelembapan. Biasanya dalam satu bulan jamur ini akan mulai tumbuh dan besar untuk dapat dipanen.
7. Proses Memanen Jamur Tiram
Dalam proses pemanenan jamur tiram harus memahami caranya agar tidak merusak jamur tersebut. Jangan menggunakan tangan untuk mengambil jamur karena dapat menyebabkan luka dan terjadi pembusukan pada jamur tersebut.
Proses pemanenan dilakukan dengan menggunakan pisau tajam atau cutter bersih. Potong di bagian pangkal batang kemudian letakkan langsung dalam keranjang. Sebaiknya jangan bersihkan jamur dalam ruangan pengembangbiakan. Dalam proses pengemasan masukkan jamur ke dalam plastik transparan dengan gelembung yang cukup. Jangan terlalu banyak udara karena bisa menyebabkan jamur mengeluarkan gas.
Nah itulah tadi informasi mengenai Budidaya Jamur Tiram Dengan 7 Cara (Jamin Berhasil) Dan semoga bagi yang akan memulai untuk membudidaya jamur tiram dapat berhasil dan sebaiknya lebih banyak lagi untuk berkonsultasi kepada yang lebih berpengalaman. Semoga dapat bermanfaat. Terimakasih 🙂