Budidaya Ikan Nila Panduan Lengkap (Sukses) – Hai sobat berkebun.co.id, kali ini kita akan membahas tentang budidaya ikan nila, Nah pada kesempatan kali ini Berkebun akan memberikan informasi dan penjelasan mengenai cara budidaya ikan nila bagi pemula panduan lengkap. Untuk itu yuk langsung saja kita simak penjelasannya sebagai berikut:
Contents
Budidaya Ikan Nila Panduan Lengkap (Sukses)
Ikan nila merupakan salah satu ikan yang sangat familiar di Indonesia, sangat digemari masyarakat Indonesia karena rasanya yang gurih dan juga lezat. Ikan ini juga masih berkerabat dengan ikan mujair karena kedua ikan ini memiliki sifat yang sama. Mudah berkembang biak dan memiliki kemampuan yang baik dalam beradaptasi.
Dalam membudidaya ikan nila tidak terlalu sulit, hanya saja tetap butuh ketelitian dan pengetahuan dalam menjalankan budidayanya tersebut. Usaha budidaya ikan nila juga sangat menguntungkan, karena selain mudah untuk dijalankan budidaya ini juga sangat memberikan hasil yang cepat sebab harga jual yang stabil di pasaran.
Berikut ini cara membudidaya ikan nila dengan mudah dan benar:
1. Persiapan Kolam Ikan Nila
Dalam melakukan proses persiapan kolam ikan ada beberapa tahap yang perlu dilakukan, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Pengeringan Dasar Kolam
Kolam terlebih dahulu dikeringkan kurang lebih selama 3 sampai 7 hari tergantung dengan kondisi cuacanya sendiri. Hal tersebut dapat ditandai dengan tanah yang sudah terlihat retak-retak dan jika diinjak masih meninggalkan jejak 1-2 cm.
b. Pembajakan Tanah
Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pembajakan tanah atau dicangkul kurang lebih 10 cm. Kemudian bersihkan kolam dari tanah hitam yang berbau busuk (jika ada), sampah, kotoran dan lain sebagainya hingga bersih.
c. Keasaman Tanah
Cek terlebih dahulu tingkat keasaman pada tanah, adapun kondisi pH optimal untuk budidaya ikan nila sendiri berkisar 7-8. Hal yang dapat dilakukan untuk dapat mengatur pH tersebut adalah dengan cara menetralkannya dengan pengapuran dengan dolomit atau kapur pertanian. Untuk dosisnya disesuaikan dengan keasaman tanah.
Untuk pH tanah 6 sebanyak 500 kg/ha, untuk pH tanah 5-6 sebanyak 500-1500 kg/ha, untuk pH tanah 4-5 sebanyak 1-3 ton/ha. Kemudian kapur diaduk secara merata. Usahakan agar kapur dapat masuk ke dalam permukaan tanah sedalam 10 cm. Kemudian diamkan selama 2-3 hari.
d. Pemupukan Tanah
Untuk proses pemupukan gunakan pupuk organik sebagai pupuk dasarnya. Untuk jenisnya dapat menggunakan pupuk kompos ataupun pupuk kandang. Pemberian pupuk dasar organik ini juga berguna untuk mengembalikan kesuburan tanah. Untuk dosisnya sebanyak 1-2 ton per hektar.
Kemudian pupuk ditebar secara merata di dasar kolam lalu biarkan selama 1-2 minggu. Kemudian jika perlu ditambahkan pupuk kimia berupa urea 50-70 kg/ha dan TSP 25-30 kg/ha, diamkan 1-2 hari. Tujuan pemupukan ini adalah untuk memberikan nutrisi bagi hewan dan tumbuhan renik yang ada di lingkungan kolam. Sehingga hewan atau tumbuhan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai pakan alami ikan.
e. Menggenangi Air
Dalam melakukan proses menggenangi air dapat dilakukan secara bertahap. Pertama alirkanlah air ke dalam kolam sedalam 10-20 cm, kemudian diamkan selama 3-5 hari, biarkan sinar matahari menembus dasar kolam, agar memberikan kesempatan pada ganggang atau organisme lainnya untuk dapat tumbuh. Kemudian barulah isi kolam dengan air hingga ketinggian air mencapai 60-75 cm.
2. Memilih Benih Ikan Nila
Dalam proses memilih benih ini sangat penting dalam membudidaya ikan nila, karena akan berpengaruh pada hasilnya nanti. Untuk ikan nila jantan biasanya pertumbuhannya dua kali lebih cepat dibandingkan dengan ikan nila betina.
Oleh karena hal tersebut sebaiknya pilihlah ikan nila yang berkelamin jantan karena perkembangbiakannya lebih cepat dan hasilnyapun akan lebih banyak.
Dalam membudidaya ikan nila akan lebih mudah jika dilakukan dengan cara monosek atau berkelamin tunggal, tentu ini akan lebih produktif dibandingkan dengan campuran.
Hal ini dapat terjadi karena ikan nila mempunyai sifat yang gampang memijah (melakukan perkawinan). Dan apabila budidaya dilakukan secara campuran maka energi akan habis untuk memijah dan pertumbuhan bobot ikan akan sedikit terhambat. Saat ini banyak sekali orang yang menyediakan bibit ikan nila monosex.
3. Penebaran Benih Ikan Nila di Kolam
Jika kolam yang telah disediakan dan sudah terisi dengan air sedalam kurang lebih 60-75 cm siap untuk ditebari benih ikan nila. Sedangkan untuk kepadatan jumlah ikan nila dalam kolam adalah sebanyak 15 ekor hingga 30 ekor /m2. Dengan asumsi bahwa ukuran benih sebesar 10-20 gram per ekor dan akan dipanen dengan ukuran 300 gram per ekor.
Nah sebelum melakukan penyebaran benih, sebaiknya sudah melewati tahap adaptasi terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan agar benih ikan nila dapat terbiasa dengan kondisi kolam, sehingga resiko kematian ikan nila dapat diminimalisir.
Adapun caranya adalah masukkan wadah yang berisi benih ikan nila ke dalam air kolam, kemudian biarkan selama beberapa jam, lalu miringkan wadah ataubuka wadah tersebut, lalu biarkan ikan lepas dan keluar dengan sendirinya.
4. Pemeliharaan Budidaya Ikan Nila
Adapun cara yang harus dilakukan dalam proses pemeliharaan budidaya ikan nila diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Pengelolaan Air
Agar ikan nila dapat tumbuh secara maksimal maka perlu diperhatikan dalam pengelolaan airnya, pantau terus kualitas airnya. Adapun parameter penentu kualitas air adalah kandungan oksigen dan juga pH air. Dapat juga dilakukan pemantauan kadar CO2, NH3 dan H2S bila memungkinkan.
Jika kondisi air kolam sudah mulai berubah seperti kandungan oksigen mulai menurun, perderas sirkulasi yang dengan memperbesarnya aliran debit air. Kemudian kolam yang sudah banyak mengandung NH3 dan H2S yang dapat ditandai dengan bau busuk, maka dapat segera dilakukan penggantian air.
Caranya yang dapat dilakukan adalah dengan mengeluarkan air kotor sebesar ⅓ nya, lalu tambahkan dengan air baru. Adapun dalam keadaan normal, pada kolam seluas 100 m2 atur debit air sebesar 1 liter/detik.
b. Pemberian Pakan
Dalam proses membudidaya ikan nila hal yang paling memakan biaya adalah pakannya. Biasanya ikan nila diberi pakan pelet dengan kadar protein 20-30 %. Untuk pakan ikan nila membutuhkan bobot sebanyak 3 % dari bobot tubuhnya setiap hari. Pemberian pakan pada ikan nila dapat dilakukan pada pagi dan juga sore hari.
Dalam setiap dua seminggu sekali ambil sampel ikan nila yang dilakukan secara random atau acak kemudian timbang bobotnya. Kemudian sesuaikan jumlah pakan yang harus diberikan.
Berikut cara untuk memperhitungkannya:
Jika dalam satu kolam terdapat 1500 ekor nila dengan ukuran 10 – 20 gr/ekor, maka rata-rata ikan >> (10 + 20)/2 = 15 gram/ekor. Sehingga perhitungan pakannya 15 x 1500 x 3% = 675 gram atau 6,75 kg per harinya.
c. Pengendalian Hama dan Penyakit
Ikan nila termasuk ikan yang tahan dalam melawan penyakit. Untuk dalam keadaan normal ikan nila tidak banyak mengkhawatirkan. Akan tetapi kita juga perlu waspada karena jika ikan nila dibudidaya secara massal maka resiko penyerangan penyakit bisa jadi menyerang.
Nah untuk menanggulangi hal tersebut maka harus dilakukan pengendalian hama dengan memberikan obat dan melihat kebersihan kolam, agar dapat meminimalisir serangan penyakit.
5. Pemanenan Ikan Nila
Langkah terakhir dalam membudidaya ikan nila adalah proses pemanenan. Hal ini tentu hal yang sangat ditunggu-tunggu. Untuk ikan nila yang akan dipasarkan biasanya berkisar sekitar 300 – 500 gram per ekor sedangkan untuk ikan nila yang dipelihara sekitar 10-20 gram per ekor. Untuk ikan nila yang berkisar sekitar 300 – 500 gram membutuhkan waktu hingga 4 sampai 6 bulan lamanya.
Nah itulah tadi informasi mengenai Budidaya Ikan Nila Panduan Lengkap (Sukses). Semoga dapat bermanfaat dan bagi kalian yang akan memulai dalam membudidaya ikan nila ini dapat berhasil. Salam sukses untuk kita semua. Terimakasih 🙂