Budidaya Ikan Gabus Dengan 7 Cara Bagi Pemula – Ikan gabus merupakan salah satu ikan yang hidup di daerah perairan seperti sungai, rawa, parit, dan lainnya. Ikan gabus ini banyak di budidayakan oleh banyak orang, karena selain mudah juga gabus memiliki banyak sekali kandungan yang sangat baik untuk orang yang mengkonsumsinya.
Ikan gabus adalah ikan predator, pemangsa ikan kecil, serangga, anak katak, keong, cacing dan jenis hewan air kecil lainnya. Ikan gabus dikenal sebagai sumber protein yang baik untuk tubuh, bahkan ikan gabus ini memiliki kandungan protein yang paling besar diantara ikan-ikan lainnya, yakni sebesar 25,5%.
Sebenarnya tidak terlalu susah untuk membudidaya ikan gabus, hanya saja perlu ketelitian untuk membudidayakannya. Pada kesempaatan kali ini Berkebun akan memberikan penjelasan mengenai cara budidaya ikan gabus bagi pemula mudah. Untuk itu langsung saja kita simak penjelasannya sebagai berikut:
Contents
Budidaya Ikan Gabus Dengan 7 Cara Bagi Pemula
Berikut penjelasan mengenai cara budidaya ikan gabus.
1. Persiapan Kolam
Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan mempersiapkan tempat yang sesuai dan ideal. Untuk kolam sendiri dapat menggunakan kolam tanah, terpal, ataupun kolam beton sesuai dengan kondisi dan kemauan saja. Berikut penjelasannya:
a. Kolam Tanah
Jika media yang digunakan menggunakan tanah, maka cara membuatnya adalah dengan menggali tanah hingga kedalaman tertentu. Setelah itu lakukan penimbunan pada bagian sisi kolam agar ketinggian kolam dapat bertambah. Untuk pengisian airnya sendiri dapat menggunakan air aliran sungai jika dekat dengan sungai, hal ini dapat menghemat biaya. Adapun keuntungan menggunakan media tanah adalah:
- Ikan akan mendapatkan pakan yang lebih alami, sehingga ikan gabus dapat menjaga kesehatannya dengan baik
- Akan selalu ada pakan alami yang hidup dan berkembang biak secara langsung di dalam kolam, seperti jenis ikan kecil, udang liar dan beberapa zat renik
- Air yang dihasilkan dalam kolam ikan akan lebih subur jika sebelumnya dilakukan proses pemupukan dahulu
- Pergantian air yang dilakukan bersumber dari aliran sungai tentu memberikan pakan alami yang tinggi ke dalam kolam tersebut.
b. Kolam Terpal
Jika media yang digunakan dengan terpal tentu ini akan lebih mudah dan praktis. Menggunakan kolam terpal sebagai media juga memiliki keuntungan sebagai berikut:
- Bagus digunakan untuk daerah yang tidak subur air. Karena tidak semua daerah memiliki tanah yang bagus untuk menampung air. Maka kolam terpal bagus jika digunakan untuk tempat yaang kurang subur air.
- Dapat menjaga kestabilan suhu kolam
- Tidak terlalu mengeluarkan bau. Berbeda dengan kolam ikan yang langsung dari tanah, penggunaan media terpal ini mampu meminimalisir bau lumpur dan bau tanah pada ikan.
- Mudah dalam melakukan pemanenan. Hal ini disebabkan karena pada kolam terpal tidak terdapat lumpur sehingga akan lebih mudah dan cepat.
- Hampir jarang ditemukan adanya penyakit dan hama. Hal ini terjadi dikarenakan kebersihan kolam yang relatif stabil, sehingga jarang ditemukan penyakit pada ikan.
c. Kolam Beton
Jika dibandingkan dengan 2 jenis media diatas, kolam beton adalah media yang paling bagus. Karena itu memerlukan persiapan dan juga perawatan yang sedikit berbeda. Nah beberapa keuntungan menggunakan media kolam beton adalah:
- Air yang mengalir masuk ke dalam kolam tidak mudah kotor dan lebih higienis karena tidak langsung bersentuhan dengan tanah
- Media beton jauh lebih awet dibandingkan dengan media yang lainnya
- Lebih jarang membutuhkan proses perawatan
- Mudah dibersihkan ketika masa panen
- Ikan yang dihasilkan tidak bau lumpur atau tidak bau lendut.
2. Memilih Indukan Gabus
Langkah selanjutnya adalah dengan memilih indukan yang berkualitas agar dapat menghasilkan gabus yang juga berkualitas. Untuk mengetahui perbedaan antara ikan gabus jantan dan ikan gabus betina berikut perbedaannya:
Ciri Ikan Gabus Jantan:
- Memiliki bentuk kepala yang oval
- Warna kulit yang gelap
- Memiliki lubang genital berwarna merah dan apabila ditekan akan mengeluarkan cairan bening.
Ciri Ikan Gabus Betina
- Memiliki bentuk kepala yang bulat
- Warna tubuh yang kontras dan terang
- Pada lubang genital apabila ditekan akan mengeluarkan telur dan memiliki bentuk perut yang lebih besar.
3. Proses Pemijahan
Pada proses pemijahan ini dilakukan dengan mencampurkan indukan jantan dan juga betina sebanyak kurang lebih 20 hingga 30 indukan. Kemudian biarkan selama 3 sampai 4 hari ikan gabus berada di kolam ikan yang sama, dan usahakan air agar tetap mengalir selama proses pemijahan ini berlangsung.
Setelah itu, dapat ditambahkan juga beberapa tanaman air ke dalam kolam, tujuannya agar ikan merasa nyaman dan teduh. Jangan lupa juga untuk megontrol ketinggian air pada kisaran 50 cm. Setelah gabus menetas biarkan anakan gabus untuk tetap berada di kolam agar anakan ikan dapat beradaptasi dengan lingkungannya, anakan gabus juga masih memiliki cadangan makanan sendiri selama kurang lebih 2 hari.
4. Perawatan Larva Ikan Gabus
Adapun perawatan yang harus dilakukan pada larva ikan gabus:
a. Saat Usia 2 Hari
Saat anakan gabus memasuki usia 2 hari setelah menetas, maka dapat diberikan makanan larva ikan gabus tersebut. Pakan yang diberikan kepada anakan ikan juga tidak boleh sembarangan, pakan yang baik adalah pakan yang bernutrisi dan ukuran makanan yang sesuai dengan mulut larva ikan gabus. Adapun pemberian makanannya sendiri dilakukan tiga kali dalam sehari. Biasanya makanan yang biasa digunakan untuk larva ikan gabus adalah artemia.
b. Saat Berusia 5 Hari
Saat memasuki usia 5 hari, pakan tetap diberikan sebanyak tiga kali dalam sehari. Selain itu pakan juga dapat ditambahkan dengan yang lebih bernutrisi. Jangan lupa untuk rutin mengganti air kolam dengan kelancaran sirkulasi udara dan air.
5. Penebaran Benih
Penebaran benih dapat dilakukan saat anakan gabus sudah mulai memasuki usia 2 minggu. Biasanya penebaran benih ini ketika larva atau benih belum diberi makan yakni pada pagi hari. Setelah 2 hari dari penebaran benih, barulah ikan akan diberikan pakan yang biasanya berupa pellet atau makanan buatan lainnya.
6. Pemberian Makan
Pemberian makan dapat dilakukan dengan memberi pellet, atau menyediakan jenis makanan alternatif lainnya. Seperti rayap, sisa ampasan, ikan teri, dan lain sebagainya. Selain itu makanan untuk ikan gabus juga dapat dibuat dengan racikan sendiri, seperti:
Bahan: ampas tahu, bekatul, ikan teri dan juga jagung. Caranya: Rebus keseluruhan bahan – bahan tersebut kemudian giling menjadi satu, lalu jemur campuran pakan tersebut jika dirasa semua bahan sudah tercampur dengan rata.
Lakukan pengontrolan dengan rutin, karena ikan gabus termasuk ke dalam ikan yang kanibal. Jangan sampai mereka kekurangan makanan sehingga saling memangsa satu sama lain, sehingga akan tersisa ikan yang paling kuat. Tentu itu akan merugikan sekali.
7. Pemanenan
Dalam proses pemanenan dapat dilakukan secara bertahap. Karena ikan gabus adalah ikan air tawar yang memiliki daya tahan tinggi.
Sebaiknya ikan gabus dipanen dalam keadaan yang sama yakni bobot, bentuk tubuh dan lainnya. Sehingga harus dilakukan penyortiran. Hal tersebut juga dilakukan agar dapat meningkatkan harga jual ikan gabus.
Demikianlah penjelasan mengenai Budidaya Ikan Gabus Dengan 7 Cara Bagi Pemula. Semoga dapat bermanfaat dan membantu bagi yang membutuhkan, semoga berhasil. Terimakasih 🙂