Adas Sowa – Hai sobat berkebun.co.id, kali ini kita akan membahas tentang Adas Sowa. Yang mana pada kesempatan kali ini akan di bahas secara singkat dan padat melalui artikel berikut ini :
Contents
Adas Sowa
Adas sowa ataupun daun dill mempunyai bahasa latin Anethum graveolens. Anethum graveolens ialah tumbuhan herba yang kerap digunakan dalam masakan Thailand, India, Eropa ataupun Italia.
Adas sowa ialah tumbuhan dari family Apiaceae yang mempunyai bunga bercorak kuning dan bau yang khas.
Tumbuhan ini termasuk tanaman berbunga serta tanaman semusim. Tumbuhan ini dapat didapatkan di pulau Jawa, diprediksi tumbuhan ini berasal dari Asia barat serta Timur tengah.
Tumbuhan ini mulai digunakan semenjak masa kerajaan mesir, kemudian masuk ke Mesopotamia, dan Bangsa Yunani serta Romawi.
Sehabis itu tumbuhan ini mulai tersebar ke Amerika beserta negara bagiannya, serta Eropa.
Di sebagian wilayah di Indonesia, tumbuhan ini diketahui dengan das pedas (Aceh), adas (Minangkabau, Bali), adas welanda, adas landi (Jawa), papang/pampas Manado).
Denggu-denggu (Gorontalo), adase (Bugis), hades (Sunda), papas (Alfuru), wala wunga (Sumba), kumpasi (Sangir talaud) serta papaato (Buol).
Arti Adas Sowa
Nama adas sowa ialah Anethum graveolens yang berarti bau yang menusuk, sebaliknya di negara barat Anethum graveolens diketahui dengan nama Dill.
Dikatakan kalau Anethum graveolens masuk dalam kelompok keluarga seledri (ataupun diketahui Apiaceae semacam disebutkan di atas).
Adas sowa dikenalkan pada India oleh orang barat lewat jalan perdagangan, kemudian dibawa oleh orang dagang India ke Indonesia. Di Indonesia setelah itu disebutlah nama adas sowa ataupun adas manis.
Tumbuhan Anethum graveolens ini ialah tumbuhan semusim yang kerap digunakan bagaikan bumbu dapur ataupun herbal.
Ciri Anethum graveolens merupakan tanamannya yang mirip pakis dengan daunnya yang panjang serta bercorak hijau hitam.
Tumbuhan ini berkembang menggapai 1 m dengan cabang yang banyak dan menciptakan umbi bercorak kekuningan mirip wortel.
Oleh karenanya, tumbuhan Anethum graveolens ini sesuai ditanam di dalam pot baik bagaikan tumbuhan hias maupun buat disantap.
Batang adas sowa tegak beralur dengan corak hijau pucat sampai hijau muda dan bunganya yang bercorak kuning majemuk membentuk semacam kumpulan payung besar yang menghasilkan bau yang khas menusuk.
Daun serta biji dari tumbuhan Anethum graveolens ini mempunyai bau yang menusuk diiringi rasa manis yang sedikit getir.
Tumbuhan ini bisa ditanam pada ketinggian 1200 meter (sebagian pendapat berkata dari dataran rendah sampai ketinggian 1800m) di atas permukaan laut.
Isi yang ada pada tumbuhan Anethum graveolens ini mempunyai isi minyak atsiri sperti anethol, limonene, fenchone, estragol, safrol, alpha pinene, beta pinene serta p-cymen pada varietas dulce.
Buat varietas vulgare memiliki minyak atsiri yang banyak, tetapi paling banyak isi fenchone sehingga lebih terasa getir.
Manfaat Daun Dill (Anethum graveolens)
Bumbu dapur
Pemakaian adas sowa (daun dill) dikala ini telah banyak paling utama buat digunakan bagaikan bumbu dapur serta obat herbal.
Di Amerika serta Eropa, pemakaian yang satu ini bagaikan bumbu dapur telah semenjak lama.
Konsumsinya juga digunakan pada bermacam tipe menu. Sampai saat ini daun tumbuhan ini digunakan dengan dikeringkan buat dibuat masakan western, seafood serta aneka sup.
Tumbuhan obat
Adas sowa pula digunakan sebagai tumbuhan obat-obatan tradisional telah semenjak lama di negara Yunani serta India. Ada pula khasiat Anethum graveolens ini buat kesehatan ialah bagaikan sumber antioksidan.
Merendahkan kandungan kolesterol, sumber minyak volatile, sumber minyak esensial (Eugenol), melindungi sistem pencernaan, efek penenang, melancarkan ASI, dan sumber vit serta mineral.
Wewangian
Daun dill pada masa dulu sekali pula digunakan bagaikan wewangian ataupun sebagai aromaterapi.
Metode Budidaya Tumbuhan Anethum graveolens (Dill)
Budidaya tumbuhan ini pula bisa semacam tumbuhan lain pada biasanya. Tumbuhan dill ataupun Anethum graveolens yang ditanam pula bisa terkena hama serangga.
Meski terdapat banyak hama yang bisa meyerang, tetapi Anethum graveolens ini termasuk tumbuhan yang lebih tahan dibandingkan serbuan hama pada tumbuhan lain.
Budidaya hendaknya memakai tanah yang produktif dengan isi kapur. Perwatannya cenderung tidak rumit, tetapi buat memperoleh hasil yang optimal hendaknya melakukan pengendalian serbuan hama.
Bersumber pada metode perawatan yang baik, buah yang dihasilkan bisa dipanen hampir 300 sampai 1200 kilogram buah per hektarnya.
Demikian ulasan mengenai Adas Sowa, yang dapat dijelaskan secara singkat dan terperinci oleh Berkebun.co.id, mudah–mudahan bermanfaat bagi anda yang membacanya, selamat mencoba semoga sukses dan terimakasih.