Cara Budidaya Seledri Dengan 5 Langkah Hasil Melimpah (Panduan Lengkap)

Posted on

Cara Budidaya Seledri Dengan 5 Langkah Hasil Melimpah (Panduan Lengkap)– Seledri merupakan salah satu tanaman sayuran yang berasal dari famili umbelliferae. Di Negara Indonesia sendiri tanaman seledri masih belum menjadi komoditi utama sehingga masih sulit untuk menemukan sentra tanaman dan besarnya produksi seledri skala nasional.

Sebenarnya cara menanam seledri sangatlah mudah, tidak jauh berbeda dengan menanam sayuran lainnya. Hanya saja dalam melakukan penanaman harus diperhatikan syarat-syaratnya. Nah pada kesempatan kali ini Berkebun akan memberikan informasi mengenai langkah mudah menanam seledri. Untuk itu langsung saja yuk kita simak penjelasannya sebagai berikut:

Contents

Cara Budidaya Seledri Dengan 5 Langkah Hasil Melimpah (Panduan Lengkap)

1. Proses Pembibitan

Pada proses pembibitan dapat dilakukan dengan cara generatif atau vegetatif. Namun cara yang sering dilakukan untuk kebutuhan komersial adalah dengan menggunakan biji atau generatif. Biji yang digunakan adalah biji yang berasal dari tanaman varietas unggul yang memiliki kemampuan ataau daya berkecambah 90%.

Berikut ini adalah proses pembibitan yang benar

  • Rendam benih kedalam air hangat dengan suhu 50 sampai 60 derajat celcius, selama 15 menit. Setelah itu semai benih ke dalam bedengan dengan ukuran menyesuaikan kondisi lahan, biasanya berukuran lebar 100 cm dan tinggi 30 hingga 40 cm dan panjang menyesuaikan lahan. Sebelum membuat bedengan, olahlah terlebih dahulu tanah sedalam kurang lebih 30-40 cm, lalu campur tanah dengan pupuk kandang sebanyak 2 kg/m2. Berilah perlindungan untuk bedengan tersebut dengan menggunakan anyaman daun kelapa atau plastik bening, dengan tinggi 120 – 150 cm di sisi timur dan 80 – 100 cm disisi barat.

  • Setelah itu, semaikan benih diatas bedengan dengan kedalaman alur 0.5 cm, dengan jarak antar alur sekitar 10 – 20 cm. Lalu tutuplah benih tersebut dengan tanah tipis dan siram bedengan sampai permukaannya menjadi lembap. Pada usia 15 sampai 25 hari bisa digunakan pupuk daun atau NPK. Jika ada hama yang menyerang bibit tersebut maka semprotkanlah pestisida dengan konsentrasi rendah. Terakhir jika bibit sudah berumur 1 bulan atau sudah memiliki 4 helai daun maka bibit telah siap dipindah ke tanaman lahan yang lebih luas.

2. Pengolahan Lahan Tanam

Selanjutnya adalah mengolah lahan tanaman yang baik, dapat dilakukan dengan cara dicangkul lahan tersebut sedalam 30 cm, dan biarkan lahan selama 15 hari. Kemudian setelah itu, tambahkan kapur dolomite jika pH tanah kurang dari 6.5, maka gunakan dosis 1 – 2 ton kapur setiap satu hektar lahan.

Kemudian buatlah bedengan diatas taanah olahan tersebut dengan ukuran yakni tinggi 30 cm, lebar 80 hingga 100 cm dan panjang menyesuaikan. Berikan jarak ideal antar bedengan yakni 30 – 40 cm dengan memberikan parit diantara bedengan satu dengan yang lainnya, kemudian campurkan pupuk kandang dengan tanah dengan dosis 10 hingga 20 ton per hektare lahan.

3. Teknik Penanaman Seledri

Untuk menanam tanaman seledri dapat dilakukan dengan tumpang sari atau monokultur. Namun sebaiknya seledri ditanamn dengan menggunakan teknik tunggal. Berikut adalah cara tekni penanaman tanaman seledri:

  • Buatlah lubang tanaman dengan jarak antar tanaman sekitar 25 x 30 cm
  • Cabut bibit seledri yang sudah layak untuk dipindah tanam bersama akar-akarnya dengan cara hati-hati
  • Rendam terlebih dahulu akar bibit dengan menggunakan larutan pestisida benlate selama kurang lebih 15 menit
  • Tanamkan bibit pada setiap lubang, lalu padatkan sekitar batang tanaman tersebut
  • Siram tanaman dengan air yang bersih hingga menjadi lembap
  • Tutup permukaan bedengan dengan menggunakan mulsa jerami dari padi kering dengan ketebalan 3 – 5 cm (mulsa jerami jangan sampai menutupi bibit seledri yang dditanam).

 

4. Memelihara Tanaman Seledri

Langkah selanjutnya adalah memelihara tanaman seledri hingga panen. Memelihara tanaman seledri dapat dilakukan dengan cara melakukan proses penyiangan secara rutin, penyulaman jika tanaman sudah berumur 7 hingga 15 hari (jika perlu), penggemburan dan pemupukan saat tanaman berusia 2 minggu dan lakukan kembali saat berusia 4 minggu.

Kemudian lakukan pemupukan ulang, agar kebutuhan unsur hara dalam tanah senantiasa selalu tercukupi. Pemupukan ulang dilakukan dengan cara mencampurkan air dengan pupuk NPK kemudian siramkan larutan tersebut ke tanah dengan jarak 20 cm dari batang tanaman seledri.

Selain itu, anda juga bisa menambahkan pupuk KZL dan ZA dengan perbandingan 3 : 2 dan taburkan ke dalam larikan dengan jarak 10 cm daeri lubang tanam. Selama dalam proses pemeliharaan bisa dilakukan penyiraman sebanyak 1 sampai 2 kali sehari di awal tanam, dan selanjutnya cukup dengan 2 – 3 kali dalam seminggu, tergantung pada kondisi cuaca. Jaga tanah agar jangan sampai kering dan jangan sampai tergenang air.

5. Panen dan Pasca Panen

Panen tanaman seledri dapat dilakukan sekitar 1 – 3 bulan setelah tanam. Tanaman seledri yang sudah siap panen dapat ditandai dengan pertumbuhan yang maksimal, seperti banyaknya daun, sudah beranak dan memiliki tinggi yang sudah mencapai ketentuan tertentu.

Jika tanaman sudah siap untuk dipanen, maka cara memanen tanaman tersebut adalah dengan mencabut keseluruhan tanaman atau memetik batang seledri dalam waktu 1 – 2 minggu sekali. Lakukan pemotongan pada pangkal batang secara periodik sehingga pertumbuhan menjadi berkurang.

5 Langkah Mudah Menanam Seledri Dengan Hasil Melimpah (Panduan Lengkap)
5 Langkah Mudah Menanam Seledri Dengan Hasil Melimpah (Panduan Lengkap)

Untuk tanaman seledri yang sudah dipanen bisa dilakukan penyortiran yakni membuang tangkai daun yang rusak. Kemudian bersihkan seledri dengan menggunakan air agar bersih dari sisa pestisida dan kotoran lalu tiriskan di rak-rak yang telah disediakan.

Nah itulah tadi penjelasan mengenai Cara Budidaya Seledri Dengan 5 Langkah Hasil Melimpah (Panduan Lengkap). Semoga dapat menginspirasi bagi kalian yang akan menanam seledri. Dan semoga dapat bermanfaat. Terimakasih 🙂