Cara Ternak Ayam Kampung Bagi Pemula (Sukses)

Posted on

Cara Ternak Ayam Kampung Bagi Pemula (Sukses) – Ayam kampung atau ayam buras merupakan  ayam yang memiliki daging enak dibandingkan dengan ayam broiler. Selain itu, ayam kampung juga memiliki daya tahan tubuh yang kuat terhadap penyakit.

Meningkatnya kepedulian dimata masyarakat akan semakin membuat konsumsi ayam kampung dipasaran semakin meningkat.

Pada kesempatan kali ini, Berkebun akan memberikan informasi mengenai cara budidaya ayam kampung bagi pemula, untuk membantu kalian yang sedang memulai usaha ini. Namun kalian harus tetap banyak bertanya kepada yang lebih berpengalaman yaa. Untuk mengetahuinya langsung saja kita simak penjelasannya sebagai berikut:

Contents

Cara Ternak Ayam Kampung Bagi Pemula (Sukses)

1. Persiapan Kandang

Tahap awal dalam membudidaya ayam buras atau kampung adalah mempersiapkan kandang, yang nantinya akan digunakan sebagai lokasi budidaya tersebut. Adapun cara dalam mempersiapkan kandang adalah sebagai berikut:

  • Buat kandang secara tertutup yang mengelilingi lokasi agar ayam tidak berkeliaran dan mengganggu tetangga
  • Kandang bisa dibuat dengan menggunakan bambu yang dianyam maupun dengan kayu yang dipaku, buatlah secara rapat agar tidak ada hewan lain yang dapat masuk
  • Buat dengan tinggi kandang minimal 3 meter, karena jika dibawah 3 meter dikhawatirkan dapat terbang untuk melewatinya
  • Setelah itu, sekat kandang menjadi dua bagian, satu untuk dewasa dan satu lagi untuk ayam yang kelas baru mulai ditetaskan
  • Sebaiknya seminggu sebelum ditempati kandang terlebih dahulu dibersihkan dan semprot menggunakan pestisida, agar parasit-parasit yang ada mati, sehingga tidak mengganggu proses budidayanya.

2. Pemilihan Indukan Ayam Kampung

Selanjutnya adalah memilih induk ayam kampung, indukan inilah yang nantinya akan menghasilkan telur dan anakan ayam kampung yang akan dibudidayakan dan dijual. Berikut yang harus diperhatikan dalam memilih indukan ayam kampung:

  • Induk jantan harus memiliki suara kokok yang lantang, bulu mengkilap, sehat dan tidak mengalami cacat, aktif bergerak dan cukup agresif
  • Sedangkan untuk indukan betina memiliki warna yang menarik, memiliki tubuh yang sudah besar, mengkilap, sehat, tidak cacat, dan memiliki gerakan yang sangat aktif
  • Untuk perbandingan jantan dan betina bebas tidak ada patokan, bisa dengan mengisi 10 betina dan 1 jantan dalam kandang
  • Setelah semua terpenuhi, masukkan semua indukan dalam kandang
  • Terakhir mengawinkan kedua indukan tersebut agar indukan betina dapat bertelur

3. Mengawinkan Indukan

Setelah melepas indukan dalam kandang dan mereka sudah beradaptasi dengan memberikan pakan yang cukup, selanjutnya adalah mengawinkan keduanya jika sudah siap kawin. Kita tidak bisa mempercepat proses perkawinan karena hal tersebut berlangsung secara alamiah.

Jika kedua indukan sudah melakukan perkawinan, maka tetaplah memberikan makan secara teratur yakni sebanyak 3 kali dalam sehari. Adapun pakan yang diberikan dapat berupa pelet yang dikombinasikan dengan jagung giling atau pipilan.

Biasanya jika perkawinan tersebut sudah berhasil, betina akan sering berkokok, hal itu menandakan bahwa sudah saatnya si betina bertelur.

Kemudian pisahkanlah terlebih dahulu betina dalam kandang yang terpisah untuk sementara, lalu biarkanlah ia bertelur. Biasanya akan menghasilkan telur paling sedikit 5 butir hingga 14 butir untuk sekali bertelur.

4. Menetaskan Telur

Untuk mempercepat budidaya, sebaiknya penetasan dilakukan secara manual atau buatan, hal ini memakan waktu yang lebih singkat yakni 14 sampai 20 hari. Tetapi jika penetasan dilakukan secara alami akan membutuhkan waktu lama yakni 25 sampai 35 hari. Sehingga menetaskan lebih menguntungkan dalam pembudidayaan.

Adapun langkah-langkah menetaskan telur adalah sebagai berikut:

  • Buatlah kotak penetasan dengan ukuran yang sudah ditentukan
  • Berikan lampu dengan daya 10 watt
  • Letakkan telur dibawah lampu, dan biarkan hingga telur menetas
  • Setelah 14 sampai 20 hari maka telur akan mulai menetas, setelah itu perawatan dan pemeliharaan dilakukan secara intensif.

5. Memelihara Anakan Ayam Kampung

Dalam proses pemeliharaan anakan ayam kampung yang dilakukan adalah dengan memberikan pakan secara teratur, pakan yang digunakan adalah jagung yang digiling dengan halus, pakan ini diberikan hingga anakan berusia 2 bulan. Dan setelah lewat 2 bulan, maka diperbolehkan untuk dipindahkan ke kandang dewasa.

Kemudian perawatan harus tetap berlanjut, gantilah air minum dengan air yang baru maksimal 2 hari sekali. Bersihkan kandang dari sisa makanan dan kotoran yang menumpuk, minimal 3 kali dalam sehari.

6. Ayam Kampung Siap Dipasarkan

Setelah ayam sudah berusia 1 sampai 3 bulan maka anakan ayam kampung sudah bisa dijual kepasaran, dengan bobot antara 1-2 kg. Namun kembali lagi pada standar bobot yang sudah ditentukan dipasar.

Selain itu, telur ayam kampung juga relatif mahal, sehingga semakin banyak indukan maka semakin banyak produksi telur dan bisa juga dipasarkan dijual.

6 Cara Budidaya Ayam Kampung Bagi Pemula 100% Berhasil
Cara Ternak Ayam Kampung Bagi Pemula (Sukses)

Nah itulah tadi informasi mengenai Cara Ternak Ayam Kampung Bagi Pemula (Sukses). Semoga dapat berhasil dan harus tetap lebih banyak berkonsultasi pada peternak yang sudah berpengalaman yah. Semoga bermanfaat. Terimakasih 🙂