Cara Menanam Buncis : Manfaat, Pemilihan, Penanaman, Perawatan Dan Masa Panen

Posted on

Cara Menanam Buncis : Manfaat, Pemilihan, Penanaman, Perawatan Dan Masa Panen – Hai sobat berkebun.co.id, kali ini kita akan membahas tentang Cara Menanam Buncis.

Yang mana pada kesempatan kali ini akan di bahas secara singkat dan padat melalui artikel berikut ini :


Contents

Cara Menanam Buncis : Manfaat, Pemilihan, Penanaman, Perawatan Dan Masa Panen


Buncis ataupun Phaseolus vulgaris ialah sayur-mayur buah yang termasuk kedalam kelompok leguminosa.

Budidaya buncis sesuai dicoba di dataran sedang sampai tinggi. Ketinggian sempurna untuk tumbuhan ini merupakan 1000-1500 m dari permukaan laut dengan temperatur 20-25 Derajat C.

Tetapi, budidaya buncis masih dapat dicoba di dataran rendah sampai 400 m dari permukaan laut.

Budidaya buncis membutuhkan sinar matahari yang banyak dengan curah hujan lagi.

Tumbuhan ini sesuai dibudidayakan diakhir masa hujan serta awal kemarau. Buncis pula peka terhadap genangan air sehingga drainase lahan wajib betul-betul dicermati.

Di Indonesia ada 2 jenis tumbuhan buncis. Terdapat yang tumbuhnya merambat serta tegak. Buncis yang merambat dapat mempunyai ketinggian sampai 2 m serta gampang rebah.

Oleh sebab itu, butuh bantuan lenjeran bambu buat menopangnya. Sebaliknya jenis yang tegak besar cuma 60 centimeter serta tidak membutuhkan lenjeran bambu buat berkembang.


Manfaat Buncis

Buncis diketahui dengan isi vit serta proteinnya yang besar. Tidak hanya itu, buncis pula terkategori sayur-mayur yang mempunyai isi air yang lumayan besar dibanding sayur-mayur lain.

Secara khusus, isi gizi yang ada dalam buncis merupakan vit C, A, K, B, serat, zat besi, stigmasterol, sitisterol, asam folat, pitosterol, serta lain-lain.

Perihal inilah yang mengindikasikan kalau buncis mempunyai bermacam-macam khasiat untuk kesehatan badan apabila dimakan. Beberapa khasiat yang bisa didapatkan dari buncis merupakan sebagai berikut:

  • Mencegah indikasi diabet dengan tingkatkan produksi insulin dalam tubuh
  • Merendahkan kandungan kolesterol dalam darah
  • Membantu menanggulangi sembelit
  • Membantu menanggulangi obesitas
  • Melancarkan ASI buat bunda hamil
  • Tingkatkan aktifitas serta massa tulang

Buncis yang terkategori sayur-mayur ini umumnya diolah dengan metode ditumis ataupun dijadikan salah satu bahan sup.

Buncis bisa dengan gampang Kamu temui di pasar tradisional ataupun pasar modern. Ialah ide yang sangat bagus bila Kamu dapat langsung memetik buncis di kebun Kamu sendiri.

Jadi, tidak ada salahnya untuk Kamu yang mau belajar menanam buncis di pekarangan rumah ataupun di kebun Kamu.

Kamu dapat mulai menanamnya dengan memakai pot. Berikut merupakan pemaparan tentang metode menanam buncis.

Persiapan Bibit Unggul Buncis

Tahapan awal dari metode menanam buncis merupakan memilih bibit unggulnya. Dengan memilih bibit unggul dari buncis, mungkin buat memperoleh tumbuhan buncis yang bermutu pula terus menjadi besar.

Perlu diketahui kalau buncis mempunyai varian bersumber pada metode tumbuhnya. Terdapat buncis yang berkembang tegak serta terdapat pula yang berkembang dengan metode merambat. Tentukanlah selera Kamu.

Oleh sebab di postingan ini akan condong menguraikan metode menanam buncis dengan media pot, maka dianjurkan buat menanam benih buncis yang bisa berkembang tegak dengan memikirkan luas media tanamnya.

Buat memperoleh bibit unggul dari tumbuhan buncis, Kamu bisa melakukan sesuai langkah-langkah berikut ini:

  • Memilih buncis yang berasal dari tumbuhan induk yang sehat
  • Petiklah buah yang mempunyai ukuran yang optimal
  • Pisahkan antara buncis yang sehat dengan yang terluka ataupun cacat
  • Memilih yang wujudnya seragam dengan besar yang sama
  • Jemur selama satu hingga 2 hari dibawah cahaya matahari
  • Kupaslah kulit buah buncis yang masih melekat ataupun yang masih melapisinya
  • Ambil biji di bagian dalamnya sebagai benih
  • Simpan di dalam botol ataupun toples, ataupun wadah yang tertutup
  • Tutuplah dengan abu kayu

Dengan mengikuti langkah tersebut diyakini kalau benih buncis bisa bertahan dengan lebih lama, ialah 6 bulan ataupun lebih.


Metode Menanam Benih Buncis

Kacang buncis merupakan tumbuhan sayur-mayur yang diperbanyak dengan biji, yang dapat ditanam langsung tanpa disemai terlebih dulu.

Saat sebelum ditanam benih hendaknya dicampur dengan insektisida terlebih dulu. Manfaatnya buat menjauhi serbuan hama perusak benih yang terdapat didalam tanah.

Insektisida yang dapat digunakan contohnya lannate ataupun metindo, gabungkan benih dengan insektisida seperlunya serta jangan sangat banyak.

Benih ditanam sedalam 2 centimeter setelah itu ditutup dengan tanah, isi satu lubang 2 benih buncis.

Satu bedengan/guludan diatanam 2 baris kiri serta kanan. Bila tanah dalam keadaan kering, benih yang telah ditanam setelah itu disiram seperlunya.

Umumnya benih buncis telah mulai berkecambah pada hari ke-3 hingga hari ke-5 sehabis tanam. Bila tidak turun hujan, penyiraman wajib dicoba tiap hari hingga benih berkembang seluruh.

Pada masa hujan hendaknya jarak tanam tidak sangat rapat supaya area dekat tumbuhan tidak sangat lembab.

Jarak tanam buncis:

  • Jarak tanam pada masa kemarau merupakan 50 x 60 centimeter ataupun 60 x 60 centimeter.
  • Jarak tanam pada masa hujan merupakan 60 x 70 centimeter ataupun 70 x 70 centimeter.

Pemasangan Ajir ataupun Lanjaran Tumbuhan Buncis

Apabila yang dibudidayakan merupakan jenis tumbuhan buncis merambat, maka tumbuhan buncis tersebut membutuhkan lanjaran.

Lanjaran ataupun ajir hendaknya telah dipersiapkan sejak pengolahan lahan ataupun saat sebelum penanaman dicoba, serta wajib dipasang lekas sehabis penanaman berakhir.

Karena tumbuhan buncis merupakan tumbuhan sayur-mayur merambat yang pertumbuhannya termasuk cepat, kita hendak kewalahan bila lanjaran belum dipersiapkan jauh-jauh hari.

Lanjaran dapat memakai kayu ataupun bambu, pasang lanjaran 1 lubang 1 lanjaran.

Ataupun dapat mengadopsi model lanjaran kacang panjang yang memakai bahan tali serta benang.

Cara Menanam Buncis : Manfaat, Pemilihan, Penanaman, Perawatan Dan Masa Panen


Pemeliharaan serta Perawatan Budidaya Buncis

Pemeliharaan serta perawatan tumbuhan buncis meliputi; penyulaman, penyiraman, serta penyiangan.

Pada hari ke- 7 sehabis tanam umumnya benih buncis telah berkembang serempak, lakukan pengecekan bila pada hari ke-10 terdapat benih yang tidak berkembang ataupun diganggu hama lekas lakukan penyulaman.

Penyulaman optimal dicoba hingga hari ke-15 sehabis tanam. Perawatan berikutnya merupakan penyiraman, lakukan penyiraman sesuai dengan kebutuhan tumbuhan serta jangan sampai tumbuhan buncis kekeringan.

Bila budidaya pada masa hujan, penyiraman tidak perlu dicoba. Tumbuhan buncis hendak memproduksi buah yang rimbun bila kebutuhan air cukup, serta bunga hendak rontok bila tumbuhan kekurangan air.

Maka dari itu, salah satu metode budidaya buncis supaya berbuah rimbun merupakan dengan memadai kebutuhan air.

Begitu pula kebalikannya, bila tanah sangat basah ataupun becek buah tidak hendak rimbun sebab dapat menimbulkan rontoknya bunga serta bakal buah buncis.

Berikutnya merupakan penyiangan, ialah mensterilkan gulma serta rumput liar yang berkembang disekitar tumbuhan.

Bila gulma dibiarkan, perkembangan tumbuhan buncis hendak tersendat sebab terjadi persaingan dalam mendapatkan nutrisi yang ada didalam tanah. Penyiangan dapat dicoba beberapa kali dalam satu masa tanam.

Pengendalian hama serta penyakit

Hama yang ditemui dalam budidaya buncis antara lain kumbang pemotong daun yang mengganggu jaringan pengangkut.

Kumbang ini menimbulkan tumbuhan kering serta kandas berbunga. Buat mengusirnya dapat dengan pemberian biopestisida dari ekstrak bush gadung serta kipait.

Tetapi umumnya penindakan dengan pestisida biologi tidak berlangsung lama. Oleh karenanya penindakan secara manual malah lebih efisien.

Pengambilan kumbang secara manual masih mungkin dicoba. Umumnya dalam lahan berukuran 100 m persegi ditemui 50-100 ekor kumbang.

Sebagian hama lain yang kerap melanda buncis merupakan lalat kacang, kutu daun, ulat grayak, penggerek biji serta ulat bunga.

Pengendaliannya dengan mempraktikkan kultur teknis semacam merotasi tumbuhan, penanaman serempak, mensterilkan serta memusnahkan sisa-sisa tumbuhan tempat persembunyian hama.

Tidak hanya hama, penyakit yang kerap melanda buncis antara lain penyakit mosaik daun, penyakit sapu, layu kuman, antraknosa serta embun tepung.

Metode pencegahannya merupakan dengan revisi drainase serta mencabut tumbuhan yang mati.

Pememakaian benih yang betul-betul bebas dari penyakit hendak menghindarkan serbuan dikemudian hari.

Tidak hanya itu lakukan rotasi tumbuhan dengan tumbuhan lobak, wortel ataupun kol bunga. Apabila terpaksa, jalani penyemprotan pestisida biologi.


Panen budidaya buncis

Buncis mulai berbunga pada 40 hari sehabis tanam. Pada usia 50 hari, buncis telah dapat dipanen.

Buncis dapat dipanen 2 hari sekali dengan metode dipotong. Pemotongan wajib dilakukan dengan hati-hati biar bunga tidak jatuh. Pemanenan dapat dicoba sampai 10 kali.

Umumnya pada panen awal serta kedua hasinya menggapai 2-4 ton per hektar.

Pada panen ketiga sampai kelima hendak mencapai puncak kemudian setelah itu menyusut sampai panen terakhir. Total hasil panen budidaya buncis dapat mencapai 48 ton per hektar.

Demikian ulasan mengenai Cara Menanam Buncis, yang dapat dijelaskan secara singkat dan terperinci oleh Berkebun.co.id, mudah–mudahan bermanfaat bagi anda yang membacanya, selamat mencoba semoga sukses dan terimakasih.