Cara Budidaya Ikan Lele Dengan Sistem Bioflok (Panduan Lengkap)

Posted on

Cara Budidaya Ikan Lele Dengan Sistem Bioflok (Panduan Lengkap) Hai sobat berkebun.co.id, kali ini kita akan membahas mengenai cara budidaya ikan lele dengan sistem bioflok, yang akan dipandu secara lengkap melalui artikel berikut ini :

Contents

Cara Budidaya Ikan Lele Dengan Sistem Bioflok (Panduan Lengkap)

Untuk budidaya ikan lele memang banyak dilakukan oleh masyarakat saat ini. Selain caranya yang mudah, modal untuk budidaya yang diperlukan juga tidak terlalu banyak. Walaupun begitu, masih saja ada kendala yang dihadapi oleh para budidaya ikan lele. Sehingga mereka mulai berfikir keras agar hasil ternak lele mereka bisa maksimal. Salah satunya adalah dengan Cara Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok ini.

Sistem budidaya Bioflok adalah teknik pemeliharaan ikan untuk memaksimalkan banyaknya tebar ikan lele di tempat yang terbatas. Yang mana airnya nanti dikondisikan agar kaya mikro organisme untuk menguraikan kotoran dari ikan lele jadi makanan kembali.

Kotoran ikan lele tersebut berubah menjadi gumpalan-gumpalan kecil. Sebenarnya gumpalan tersebut ialah perpaduan antara alga, ganggang dengan bakteri untuk makanan alami dari ikan. Sesudah diuji coba, metode bioflok ini adalah salah satu cara terbaik dalam memelihara ikan lele dan untuk menghemat pakan sampai 50%. Berikut ini adalah cara budidaya ikan lele dengan sistem bioflok.

1. Mempersiapkan Kolam Bioflok

Untuk bentuk kolam bioflok tidak berbentuk persegi seperti pada umumnya, akan tetapi berbentuk tabung (silinder) dimana nantinya akan diisi ikan lele hingga padat. Walaupun demikian pembuatan kolam bioflok harus dibuat dengan prosedur yang baik dan benar. Berikut adalah cara membuat kolam bioflok.

  • Siapkan bahan berupa terpal, pagar besi dan paralon ukuran 3/4″
  • Buatlah lubang sedalam 20-30 cm dengan diameter 1,5 – 2 meter. Usahakan agar diatas kolam dibuat naungan yang akan menghalangi air hujan dan sinar matahari langsung yang bisa mempengaruhi kelangsungan hidup mikroorganisme air kolam tersebut.
  • Pasanglah kerangka membentuk lingkaran disekeliling lubang.
  • Jangan lupa untuk memberi saluran pembuangan air di dasar tengah lingkaran menggunakan paralon ukuran 3/4″
  • Pasanglah terpal dan lubangi bagian saluran pembuangan kemudian pastikan agar lubang tidak bocor ketika dipasang pipa gunakan lem dan karet pengikat.
  • Buat selang untuk mengalirkan air guna menambah oksigen dalam kolam.

2. Mempersiapkan Air Kolam

Selanjutnya anda mempersiapkan air kolam bioflok, seperti namanya bioflok yang berati “bio”  makhluk hidup sedangkan “floc” yang berarti gumpalan. Dengan ini air dalam kolam bioflok nantinya akan dipenuhi dengan gumpalan-gumpalan kecil yang merupakan kumpulan mikroorganisme yang terdiri dari alga, ganggang dan bakteri.

Untuk mengkondisikan air yang diharapkan seperti ini maka setelah anda isi air kolam boflok, maka anda memberikan pupuk dasar berupa pupuk organik (pupuk kandang) yang mana sudah disekomposisikan terlebih dahulu. Setelah itu anda perlu memasukkan molase (gula) dengan kadar 250 ml/m3. Molase ini nantinya akan berguna sebagai sumber energi bagi bakteri pengurai.

Langkah selanjutnya adalah memasukkan bakteri probiotik jenis bacilus sp. Akan tetapi kini dalam produk probiotik juga sudah dilengkapi dengan berbagai jenis bakteri lainnya yang juga bermanfaat. Setelah itu diamkan air kurang lebih 2 minggu. Air yang sudah jadi akan berwarna merah kecoklatan yang mana artinya sudah dipenuhi bakteri dan ganggang.

3. Penyebaran Benih Ikan Lele

Sebaiknya dalam memilih benih ikan lele yang baik berasal dari induk unggulan yaitu dari satu induk yang sama. Benih ikan lele yang sehat adalah ditandai dengan gerakan yang aktif, ukuran dan warna seragam, organ tubuh lengkap, bentuk proporsional dengan ukuran 4 – 7cm. Bibit Ikan lele yang akan dimasukkan kedalam kolam bioflok memang sebaiknya yang sudah berusia 1 bulan agar disamakan ukurannya terlebih dahulu.

4. Pemberian Pakan

Dalam melakukan pemberian pakan selama pembesaran budidaya ikan lele hal yang harus diperhatikan adalah pakan ikan serta pemberian aerasi setiap harinya. Pemberian pakan harus di kelola dengan baik agar dapat mencapai produksi yang maksimal nantinya. Berikan pakan yang berkualitas baik, denagn ukuran pakan yang disesuaikan dengan lebar bukaan mulut ikan. Pakan dapat diberikan dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari, dengan dosis pakan diperkirakan 80% dari daya kenyang. Setiap seminggu sekali ikan di puasakan, yaitu dengan cara tidak di berikan pakan.  Sebelum di berikan sebaiknya pakan di fermentasi dengan probiotik terlebih dahulu. Setelah terbentuk flok pemberian pakan dapat dikurangi  30%.

Demikian ulasan mengenai Cara Budidaya Ikan Lele Dengan Sistem Bioflok (Panduan Lengkap) yang dapat dijelaskan dengan terperinci oleh berkebun.co.id, mudah-mudahan bermanfaat bagi anda yang membaca semoga sukses dan terimakasih.